6 Cara Resign yang Baik Biar Nggak Dijutekin Bos dan Rekan Kerja
-
by gustisania - 1 April 2023
Kepikiran cari kerja lagi, tapi bingung gimana cara resign yang baik? Cek panduannya di sini.
Banyak orang bertahan bekerja di sebuah perusahaan dalam jangka waktu lama karena merasa sudah nyaman dengan lingkup pekerjaan maupun lingkungan kerjanya. Tapi, nggak sedikit juga orang yang ingin mencoba untuk meniti karir di perusahaan baru.
Ya, pindah pekerjaan di tempat baru sudah umum dilakukan oleh pekerja atau karyawan. Entah dengan alasan ingin menambah relasi atau menjajal pengalaman kerja yang lebih menantang. Apakah kamu salah satunya? Kalau jawabannya ya, berarti kamu harus resign terlebih dahulu dari kantor lamamu.
Di sisi lain, nih, pindah kerja yang dipicu oleh rasa ketidaknyamanan kadang bikin galau, terutama bila kamu sebenarnya belum dapat ganti pekerjaan baru. Situasi kantor yang nggak kondusif, ditambah beban pekerjaan yang nggak ada habisnya mungkin bikin kamu nekat mengajukan resign. Apa boleh buat, kan?
Saat memilih untuk mundur, kamu harus tetap mengikuti prosedurnya. Nggak mungkin tiba-tiba hilang tanpa kabar, alias ghosting! Wah, bisa-bisa menutup rezekimu sendiri seandainya calon perusahaan baru mengecek latar belakangmu.
Meski sudah kebelet banget, yuk, ikuti cara resign yang baik dan profesional untuk membantu kamu menyudahi perjalanan karir di perusahaan sekarang. Bawa santai dan nggak perlu takut dijutekin sama atasan kamu, ya.
Info wajib baca: 8+ Cara Sopan Menjawab Panggilan Kerja lewat Email untuk Para Calon Karyawan!
6 Cara Resign yang Baik dan Profesional
Lakukan cara-cara ini agar saat pindah kerja ke perusahaan baru, nih, jalanmu selalu mulus dan nggak disebelin sama kantor lama.
1. Pertimbangkan keputusan resign dengan matang
Sebelum memutuskan untuk resign, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan dengan matang. Pertama, apakah kamu sudah siap secara mental dan fisik untuk meninggalkan pekerjaanmu yang sekarang? Kalau jawabannya tidak, maka sebaiknya kamu nggak usah melakukannya.
Kedua, apa kamu sudah menemukan pekerjaan lain yang cocok dengan keinginan dan kualifikasimu sendiri? Kalau belum, sebaiknya tunggu sampai kamu dapat tawaran kerja yang sesuai sebelum akhirnya memutuskan untuk resign.
Ketiga, bagaimana hubungan kamu dengan bos atau atasan saat ini? Apakah mereka akan sanggup menerima keputusanmu untuk resign dengan baik? Kalau dirasa tidak atau belum sanggup karena belum menemukan penggantimu atau faktor lainnya, maka sebaiknya pertimbangkan kembali untuk tetap bertahan di perusahaan saat ini.
2. Tulis surat pengunduran diri
Sebelum menyampaikan pernyataan resign, ada baiknya kamu membuat surat pengunduran diri terlebih dahulu, agar tetap meninggalkan kesan yang baik di perusahaan lama, baik kepada bos maupun kolegamu. Isi surat pengunduran diri yang baik di antaranya:
- Sapaan atau salam pembuka kepada atasan
- Pemberitahuan pengunduran diri, jenis jabatan yang diemban di perusahaan lama, serta tanggal terakhir bekerja
- Alasan mengundurkan diri
- Ucapan terima kasih atas pengalaman bekerja yang diberikan
- Bersedia memberikan bantuan dalam proses transisi jabatan
- Sapaan atau salam penutup.
3. Berikan pemberitahuan resign dalam waktu cukup
Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri, pastikan memberikan surat resign dalam jangka waktu yang cukup, misalnya satu bulan sebelum kamu mengundurkan diri. Pemerintah juga sudah mengatur terkait hal ini melalui peraturan undang-undang, lho.
Di mana pada Undang-Undang Pasal 26 ayat 2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang syarat mengundurkan diri yang berbunyi di bawah ini:
- Pekerja/buruh mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dengan disertai alasannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri.
- Pekerja/buruh tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.
- Pekerja/buruh tidak terikat dalam ikatan dinas.
Tujuannya agar perusahaan dapat segera mencari dan menemukan penggantimu sebelum tanggal pengunduran diri kamu.
Info wajib baca: Begini Aturan THR Karyawan Resign Sebelum Hari Raya | Pahami Biar Kamu Nggak Galau
4. Sampaikan keputusan resign dengan sopan dan jelas
Cari waktu yang tepat untuk berbicara dengan atasan terkait keputusan resign kamu. Misalnya di saat atasanmu tidak sedang sibuk, dia memiliki emosi bagus, atau sedang tidak memiliki janji meeting dengan seseorang.
Kamu bisa mengabari via telepon atau e-mail jika jadwal atasanmu lumayan padat. Saat waktunya tepat, kamu dapat mengungkapkan alasan mengundurkan diri yang sebenarnya kepada atasanmu.
Sampaikan keputusan pengunduran diri kamu dengan sopan dan jelas. Buat bosmu yakin bahwa kamu benar-benar menginginkan keputusan ini dan sudah memikirkannya matang-matang. Kalau bisa, jangan sampai menutup-nutupi alasan resign atau fakta penting tentang keputusanmu mengundurkan diri.
Setelah Permintaan Resign Dikabulkan
Hore, surat pengunduran dirimu diterima oleh atasan dan pihak HRD! Sekarang saatnya menyusun strategi agar dalam waktu 30 hari semua tugas dan tanggung jawabmu di perusahaan lama bisa selesai, nih.
5. Buat rencana peralihan tugas yang baik
Rencana peralihan tugas yang buruk bisa menyebabkan kerugian bagi perusahaan, seperti data hilang atau proses bisnis yang terganggu. Oleh karena itu, penting untuk membuat rencana peralihan tugas (exit plan) sebelum mengajukan pengunduran diri.
Pertama, tentukan apa yang ingin kamu peroleh dari perusahaan sebelum keluar, misalnya gaji tertinggi, letter of recommendation (LoR), atau waktu yang cukup untuk melakukan transisi pekerjaan.
Kedua, buat daftar tugas-tugas rutin dan proyek-proyek yang sedang berjalan agar bosmu tahu apa yang harus diselesaikan setelah kamu pergi.
Ketiga, siapkan rekaman pendukung seperti dokumen dan presentasi untuk masing-masing tugas dan proyek.
6. Tetap lakukan tugas dengan semangat hingga hari terakhir
Tetap lakukan tugas kamu dengan semangat sampai hari terakhir. Jika kamu ingin resign, pastikan untuk menyiapkan segala sesuatu dengan baik sebelum mengajukan surat pengunduran diri. Hal ini akan memberikan kesan baik kepada atasanmu dan menunjukkan bahwa kamu adalah pegawai yang profesional.
Penting juga untuk tetap bekerja keras dan memberikan hasil yang maksimal terhadap tugas-tugas terakhir di perusahaanmu sampai waktu di perusahaan tersebut selesai. Jadi, selesaikan semua pekerjaanmu hingga hari terakhirmu bekerja di perusahaan supaya tidak ada utang lagi, atau kamu bakal dikejar-kejar setelahnya.
Pertahankan Hubungan Baik dengan Rekan Kerja dan Bos
Setelah kamu resign, bukan berarti putus hubungan dengan rekan kerja maupun atasan. Di hari terakhir, nih, temui atasan secara langsung untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan belajar dan bekerja sama yang diberikan. Kalau perlu siapkan kenang-kenangan sebagai tanda terima kasihmu.
Jangan lupa untuk berpamitan dengan semua teman, kolega, bahkan klien, yang pernah bekerja sama denganmu. Bisa juga menyiapkan kue atau bingkisan kecil yang dilengkapi dengan catatan pribadi kepada rekan yang pernah bekerja bersamamu.
Jika tidak sempat bertemu langsung, kamu bisa mengucapkan terima kasih kepada semua orang melalui e-mail. Hal ini bertujuan untuk menjaga hubungan dengan atasan, rekan kerja, atau klien agar tetap terjalin dengan baik, walaupun kamu sudah keluar dari perusahaan tersebut. Tentu hal ini bakal meninggalkan kesan positif terhadap kamu di kantor yang lama.
Good luck!
Itu tadi adalah cara-cara resign yang baik untuk kamu jadikan acuan sebelum memutuskan untuk benar-benar mengundurkan diri dan memberikan kabar resign kepada atasan atau bos di kantormu. Apakah ada hal penting lainnya yang harus dilakukan? Coba tinggalkan pendapatmu di kolom komentar, ya.
Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!
Cek Info Kost di Kotamu:
