Siklus Hidup Belalang, Bagaimana Siklusnya dari Kecil hingga Dewasa?
-
by dharmajati - 25 May 2023
Yuk, simak siklus hidup belalang di bawah ini!
Halo gaes! Pasti kalian sudah nggak asing dengan belalang, kan? Serangga yang satu ini sering terlihat berlarian di padang rumput dan sering menimbulkan suara dari sayapnya. Selain itu, siklus hidup belalang juga cukup menarik untuk dipelajari, lho.
Belalang adalah contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam perubahannya, belalang tidak mengalami tahap kepompong atau pupa layaknya kupu-kupu yang melalui metamorfosis sempurna.
Nah, di artikel ini akan membahas mengenai tahapan-tahapan dari siklus hidup belalang mulai dari telur hingga menjadi dewasa. Jadi, simak sampai selesai, ya!
Info wajib baca: 10 Hewan Tertua di Dunia, Komodo Salah Satunya!
Mengenal Belalang
Belalang adalah serangga yang termasuk dalam kelompok Orthoptera. Serangga ini biasanya hidup di daerah tropis dan subtropis serta dapat ditemukan di hampir seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Beberapa spesies belalang memiliki ciri khas seperti sayap panjang dan tipis yang memungkinkan mereka terbang dengan sangat cepat.
Salah satu ciri unik dari belalang adalah kemampuan mereka untuk menghasilkan suara ribut dengan cara bergesekan antara kedua sayapnya.
Suara ini biasanya digunakan sebagai alat komunikasi untuk menarik pasangan atau juga untuk memberi tanda bahaya ketika merasa terancam. Pernahkah kamu mendengar suaranya?
Belalang juga merupakan pemakan tumbuhan, dan beberapa spesies bahkan dipandang sebagai hama bagi tanaman pertanian. Namun, ada pula jenis-jenis tertentu yang menjadi mangsa burung dan reptil lainnya.
Sifat adaptif dari belalang membuat mereka mampu bertahan hidup pada berbagai macam habitat, mulai dari padang rumput hingga pegunungan tinggi maupun gurun pasir. Meski begitu, populasi beberapa spesies belalang saat ini menghadapi ancaman karena perusakan habitat alami akibat aktivitas manusia serta penggunaan pestisida secara berlebihan pada lahan pertanian.
Siklus Hidup Belalang, dari Telur hingga Dewasa
1. Siklus hidup Belalang: Telur
Tahap pertama dari siklus hidup belalang dimulai dari penghasilan telur oleh betina pada awal musim panas.
Jumlah telur yang dihasilkan bervariasi tergantung spesiesnya, namun biasanya seorang betina mampu menghasilkan 10 hingga 400 butir telur dalam satu masa bertelur. Setelah mengeluarkan telurnya, sang betina akan meletakkannya di tanah atau daerah berpasir sehingga lebih aman dari predator.
Telur-telurnya kemudian dikubur dan ditinggalkan untuk menetas sendiri saat cuaca menjadi hangat dan kondisi lingkungan cocok untuk penetasan. Lama waktu penetasan berkisar antara dua minggu hingga beberapa bulan tergantung jenisnya.
2. Siklus hidup fase belalang muda (Nimfa)
Belalang muda, atau nimfa, merupakan tahap berikutnya dari siklus hidup belalang setelah menetas dari telur. Pada tahap ini, belalang tersebut kemudian menetas menjadi nimfa atau bayi belalang yang berwarna putih.
Nimfa biasanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka di tanah dan tumbuhan kecil saat mereka mencari makanan dan tempat perlindungan. Selama periode ini, mereka akan melemparkan kulit luar mereka beberapa kali untuk memungkinkan pertumbuhan sayap dan tubuh yang lebih besar.
Meskipun fungsinya sebagai predator bisa memberi manfaat bagi ekosistem lokal, banyak petani melihat nimfa sebagai ancaman karena kebiasaannya memakan daun tanaman yang sedikit tua. Perlu diketahui bahwa nimfa tidak selalu bersifat merusak, jumlahnya harus dipantau dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan berkelanjutan pada tanaman vital dalam jangka pendek maupun panjang.
3. Belalang dewasa
Belalang dewasa merupakan tahap terakhir dari siklus hidup belalang. Setelah melewati masa nimfa, belalang akan mengalami proses molting atau pergantian kulit empat kali dan penyempurnaan organ tubuh sehingga menjadi belalang dewasa yang bersayap.
Karakteristik dari belalang dewasa dapat dilihat dari ukurannya yang lebih besar dibandingkan dengan nimfa. Selain itu, warna tubuh pada belalang dewasa juga sudah lebih mencolok dan bervariasi tergantung spesiesnya.
Makanan utama bagi belalang dewasa adalah daun, rumput, serta serat-serat tumbuhan lainnya. Mereka biasanya aktif di pagi hari dan sore hari saat suhu udara cukup hangat.
Karakteristik Belalang
Dari siklus hidup belalang yang telah kita bahas, dapat disimpulkan bahwa belalang adalah serangga yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Meskipun terkadang dianggap sebagai hama oleh petani, belalang sebenarnya juga memakan serangga lain seperti ulat dan kutu pada tanaman.
Selain itu, karakteristik belalang yang unik membuat semakin menarik untuk dipelajari lebih lanjut, lho. Belalang memiliki kemampuan melompat dengan jarak cukup jauh dan mampu mengeluarkan suara dengan frekuensi tinggi. Beberapa jenis belalang juga diketahui memiliki pola warna yang cantik dan menarik.
Salah satu ciri khas dari belalang yaitu kemampuan mereka dalam berbunyi atau memproduksi suara unik. Belalang jantan dapat menghasilkan suara dengan cara menggesekkan kedua sayap depan mereka secara perlahan-lahan sehingga muncul getaran yang menimbulkan bunyi-bunyian tertentu.
Meskipun kadang-kadang dijadikan sebagai santapan oleh beberapa jenis burung pemakan serangga, namun keberadaan belaklang sangat penting bagi ekosistem karena berperan sebagai predator alami bagi beberapa jenis seranga lainnya seperti kutu daun dan tungau.
Nah, itulah tadi bahasan terkait siklus hidup belalang. Dari siklus hidup belalang yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa belalang adalah serangga yang memiliki peran penting dalam ekosistem.
Meski terkadang dianggap sebagai hama oleh petani, belalang sebenarnya juga memakan serangga lain seperti ulat dan kutu pada tanaman.
Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!
Cek Info Kost di Kotamu:
