...
5-min read

Hari Angklung Internasional, Apa Itu dan Mengapa Dirayakan?

Alat musik ini tidak hanya disukai oleh masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat dunia sampai ada hari angklung internasional.

Siapa yang tidak tahu alat msusik tradisional yang satu ini? Instrumen yang terbuat dari bambu ini tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat Indonesia saja, namun juga masyarakat mancanegara. Kepopuleran serta pemenuhan kriteria-kriteria oleh angklung membuatnya dinobatkan menjadi warisan alat musik asli Indonesia.

Tak hanya itu, bahkan angklung juga memiliki hari angklung sedunia. Hal ini berarti hari angklung tidak hanya dirayakan oleh orang Indonesia saja, namun juga masyarakat dunia. Mengapa bisa begitu, ya? Apa sih itu angklung? Apa yang membuatnya terkenal di kalangan masyarakat dari berbagai belahan dunia? Jika penasaran, simal artikel ini sampai habis, ya!

Apa Itu Angklung?

Source: Kolingang Angklung Petrus Kaseke

Angklung adalah alat musik Indonesia yang terdiri dari dua sampai empat tabung bambu yang digantungkan pada rangka bambu, diikat dengan tali rotan. Tabung-tabung tersebut dipangkas dan dipotong dengan hati-hati oleh pengrajin ulung untuk menghasilkan nada-nada tertentu ketika rangka bambu diguncang atau disadap.

Setiap Angklung menghasilkan satu nada atau akord, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk memainkan melodi. Mengutip dari UNESCO, angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonik, namun pada tahun 1938 musisi Daeng Soetigna memperkenalkan Angklung yang menggunakan tangga nada diatonis; ini dikenal sebagai angklung padaeng.

Angklung erat kaitannya dengan adat istiadat, seni, dan identitas budaya tradisional di Indonesia, dimainkan pada saat upacara seperti penanaman padi, panen, dan khitanan. Bambu hitam khusus untuk Angklung dipanen selama dua minggu dalam setahun saat jangkrik berkicau, dan dipotong setidaknya tiga ruas di atas tanah, untuk memastikan akar terus merambat.

Pendidikan angklung diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, dan semakin meningkat di lembaga-lembaga pendidikan. Karena sifat kolaboratif musik Angklung, permainan ini mengedepankan kerjasama dan saling menghormati antar pemainnya, disertai dengan disiplin, tanggung jawab, konsentrasi, pengembangan imajinasi dan memori, serta perasaan artistik dan musikal.

Info wajib baca: Mengenal Alat Musik Gong: Sejarah, Fungsi, dan Cara Memainkannya

Hari Angklung Internasional

Source: NU Online

Dilansir dari laman resmi unesco.org, UNESCO telah mengakui alat musik Angklung sebagai warisan alat musik asli Indonesia. Sejak saat itu UNESCO menetapkan Hari Angklung sedunia pada tanggal 16 November. Dalam hal ini, Google Doodle juga menampilkan alat musik yang terbuat dari bambu ini pada tanggal 16 November untuk turut merayakan hari angklung sedunia.

Awal mula adanya hari angklung sedunia yakni adanya pertemuan komite UNESCO pada Fifth Session of the Intergovernmental Committee (5.COM) di Nairobi, Kenya, pada tanggal 15-19 November 2010. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia memberikan usul agar angklung masuk ke dalam Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity).

Dari hasil pertemuan itu, angklung Indonesia dinilai telah memenuhi kriteria-kriteria. Hal ini membuat angklung akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan asal Indonesia.

Tak hanya dimainkan saat World Angklung Day, alat musik ini dimainkan oleh 56 anggota Pramuka Kota Bandung akan tampil di World Scout Jamboree di Saemangeum Korea pada Selasa 8 Agustus 2023. Menurut Kepala Sekretariat/Staf Binamuda Kwarcab Kota Bandung, Sri Oktapia Juwita, para angggota Pramuka Kota Bandung memainkan angklung pada acara Indonesia Day.

Baca juga: Memahami Gerakan dan Manfaat Melakukan Senam Irama, Olahraga yang Menyatukan Musik, Gerak, dan Keindahan

Keunikkan dan Legenda Tentang Angklung

Ratusan tahun yang lalu, penduduk desa di Jawa Barat percaya bahwa suara bambu dapat menarik perhatian Déwi Sri, dewi padi dan kemakmuran.

Setiap tahun, pengrajin terbaik desa tersebut menggunakan bambu hitam khusus untuk membuat angklung. Selama musim panen, mereka mengadakan upacara dan memainkan alat musik tersebut dengan harapan dewa akan memberkati mereka dengan hasil panen yang subur.

Bambu hitam khusus untuk angklung dipanen selama dua minggu dalam setahun saat jangkrik berkicau, dan dipotong setidaknya tiga ruas di atas tanah, untuk memastikan akarnya terus merambat.

Pendidikan angklung diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, dan semakin banyak dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan. Karena sifat kolaboratif dari musik angklung, bermain angklung mengedepankan kerjasama dan saling menghormati di antara para pemainnya, disertai dengan disiplin, tanggung jawab, konsentrasi, pengembangan imajinasi dan memori, serta perasaan artistik dan musikal.

Cara Mudah Memainkan Angklung

Bagian dasar bingkai dipegang dengan satu tangan sementara tangan lainnya menggoyangkan instrumen dengan cepat dari sisi ke sisi. Hal ini menyebabkan nada yang berulang dengan cepat berbunyi. Jadi masing-masing dari tiga atau lebih pemain angklung dalam sebuah ansambel hanya akan memainkan satu nada dan bersama-sama mereka menghasilkan melodi yang lengkap.


Begitulah penjelasan tentang angklung, asal-usul, cara memainkan, dan mengapa angklung dirayakan sebagai hari angklung internasional. Semoga artikel ini menambah pengetahuanmu tentang angklung, ya! Pernahkah kamu memainkan alat musik yang satu ini? Tulis jawabanmu di kolom komentar dan gambarkan perasaanmu saat memainkan angklung, ya!

Mau tahu info paling update lainnya? Biar nggak mati gaya, langsung saja follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokostInstagram @infokost, dan TikTok @infokostid! Ada banyak informasi bermanfaat yang pastinya bikin kamu jadi ‘Si Paling Update’!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare