by 
Ini dia pengertian denotasi yang harus kamu tahu beserta contohnya.
Denotasi merupakan konsep penting dalam dunia bahasa dan sastra yang mengacu pada makna dasar. Selain itu, makna dari ini juga sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Sebagai makhluk sosial, kita bergantung pada bahasa untuk berkomunikasi. Bahasa memungkinkan kita untuk mengungkapkan pemikiran, ide, dan perasaan kita.
Namun, bahasa itu sendiri adalah entitas yang kompleks dan penuh dengan berbagai tingkatan makna. Salah satu konsep penting dalam bahasa adalah denotasi.
Mengenal Artinya Denotasi dan Contohnya
Belum paham dengan artinya? Yuk, simak pengertian denotas, beserta contoh-contoh kalimatnya.
Info wajib baca: 11 Manfaat Minum Teh Tanpa Gula, Bikin Sehat Tubuh dan Panjang Umur
1. Pengertian denotasi
Denotasi adalah makna yang paling umum dan sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Ini adalah makna yang bisa ditemukan dalam kamus-kamus dan yang diakui secara umum oleh penutur bahasa.
Berbeda dari konotasi, yang merujuk pada makna tambahan atau asosiasi yang melekat pada kata atau frasa. Konotasi bisa sangat bervariasi dan bisa dipengaruhi oleh konteks, budaya, atau pengalaman individu. Di sisi lain, lebih stabil dan dapat diidentifikasi dengan lebih pasti.
2. Contoh kalimat
Berikut ini adalah contohnya:
- Semut naik ke atas daun untuk mengambil makanan yang ada di atas daun.
- Anisa sedang mengumpulkan daun-daun yang berguguran.
- Tangan kiri Bobi terkilir.
- Reza menjual kambing hitam milik ayahnya.
- Beras yang dibeli Ibu banyak mengandung kutu.
- Asel memiliki tangan panjang, karena berdasarkan ukuran tangannya lebih panjang dibanding manusia pada umumnya.
- Kumbang Banteng adalah hewan yang kepalanya keras.
- Tahukah kamu, bahwa belalang memiliki darah berwarna biru? Kondisi tersebut secara ilmiah disebut hemosianin.
- Wajah tebal bisa disebabkan karena penyakit kulit.
- Ayah sedang membanting tulang sapi yang disembelihnya.
- Tulang rusuk adalah bagian organ manusia yang berfungsi untuk melindungi organ vital di dalam rongga dada.
- Bayi itu suka sekali menggigit jari.
- Ayah berniat untuk ternak sapi perah.
- Sawah itu tidak sengaja terbakar ketika anak-anak bermain api.
- Tidak sengaja terkena bola, kaca di rumahku hancur berkeping-keping.
- Tanaman padi di sawah Bapak masih hijau.
- Sungai belakang rumah meluap akibat hujan badai,
- Kayak duduk di kursi empuk yang terbuat dari bahan berkualitas.
- Nenek suka sekali duduk di kursi goyang.
- Pak Hadi menggulung tikar setelah selesai berjualan.
- Warga Desa Balai berhasil menangkap pencuri kambing.
- Minuman ini terasa pahit di mulut.
Berdasarkan contoh kalimat di atas, dapat ditemukan perbedaannya. Jika dalam kalimat denotasi darah biru disebut sebagai darah yang benar-benar berwarna biru, kata darah biru juga dapat dikonotasikan sebagai kaum bangsawan dan orang-orang terpandang.
Begitu juga dengan istilah “bermain api”, dalam artian kata denotasi, bermain api benar-benar sedang bermain dengan api yang menyala. Berbeda dengan arti lain dari “bermain api” yang dimaknai kiasan sebagai melakukan sesuatu yang berbahaya.
3. Perbedaan dengan konotasi
Pemahaman perbedaan antara denotasi dan konotasi adalah kunci untuk memahami konsep denotasi dengan lebih baik. Mari kita lihat ya perbedaan utama antara keduanya:
Denotasi:
- Denotasi adalah makna literal atau dasar dari suatu kata atau frasa.
- Ini adalah makna yang paling umum dan diakui secara luas.
- Kurang dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual atau budaya.
- Dapat ditemukan dalam kamus-kamus sebagai definisi resmi kata tersebut.
Konotasi:
- Konotasi adalah makna tambahan atau asosiasi yang melekat pada suatu kata atau frasa.
- Ini bisa sangat bervariasi tergantung pada konteks dan pengalaman individu.
- Konotasi seringkali dipengaruhi oleh budaya, pengalaman pribadi, dan konteks tertentu.
- Konotasi dapat berkembang seiring waktu dan berbeda di antara kelompok budaya yang berbeda.
Sebagai contoh, mari kita lihat kata “rumah.” Denotasi dari “rumah” adalah bangunan tempat manusia tinggal. Namun, konotasi dari kata ini bisa berbeda tergantung pada pengalaman individu.
Bagi seseorang yang tumbuh di sebuah rumah yang penuh kasih, “rumah” mungkin memiliki konotasi positif sebagai tempat kehangatan dan kenangan. Namun, bagi seseorang yang memiliki pengalaman traumatis terkait dengan rumah, konotasi kata tersebut mungkin berbeda.
Info wajib baca: Karakter Sifat Zodiak Taurus, Selektif dalam Berteman?
4. Denotasi dalam sastra
Denotasi adalah konsep yang juga penting dalam sastra. Penulis sering menggunakan kata-kata dengan denotasi yang spesifik untuk menyampaikan pesan atau tema tertentu dalam karyanya.
Di bawah ini adalah beberapa contoh dalam karya sastra yang perlu kamu tahu:
- John Steinbeck’s “Of Mice and Men”: Dalam novel ini, Steinbeck menggunakan denotasi kata-kata untuk menggambarkan lanskap dan karakter dengan sangat rinci. Ini membantu pembaca memahami pengaturan dan karakter dengan lebih baik.
- George Orwell’s “Animal Farm”: Dalam novel ini, Orwell menggunakan denotasi kata-kata untuk menggambarkan karakter dan peristiwa dalam cara yang sangat literal. Hal ini menciptakan allegori politik yang kuat.
- Ernest Hemingway’s “The Old Man and the Sea”: Dalam cerita pendek ini, Hemingway menggunakan denotasi kata-kata untuk menggambarkan perjuangan seorang nelayan tua melawan seekor ikan marlin. Kata-kata digunakan untuk menciptakan gambaran yang sangat konkret dan jelas.
Itulah pengertian denotasi beserta contoh kalimatnya yang perlu kamu ketahui. Selain itu, terdapat juga perbedaan antara denotasi dan konotasi itu, seperti contohnya di dalam kalimat.
Minum di tangan kanan, hp di tangan kiri. Mau tahu informasi kekinian? Kepo-in sosial media Infokost sini!
Scroll terus beragam konten seru dan menarik Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Nggak sampai bikin jempol pegal!
Cek Info Kost di Kotamu:
