Cara Menulis Sitasi dalam Karya Ilmiah yang Harus Kamu Pahami
-
by valmaialzena - 13 October 2023
Ingin menulis sitasi, tapi tidak tahu caranya? Simak ulasan cara menulis sitasi dalam karya ilmiah ini!
Ingin menulis karya ilmiah, namun bingung tentang cara menyitasi referensi? Jangan khawatir, karena dalam artikel ini Kostmin akan memberikan panduan lengkap tentang cara menulis sitasi dalam karya ilmiah.
Sitasi sendiri merupakan salah satu elemen penting yang harus ada dalam setiap karya tulis ilmiah untuk mengakui sumber informasi yang digunakan. Dengan menggunakan sitasi yang benar, kamu tidak hanya menunjukkan integritas akademik, tetapi juga memperkuat argumen yang kamu buat.
Mari kita mulai dengan mempelajari apa itu sitasi dan contohnya di artikel ini.
Definisi Sitasi
Apa itu sitasi? Dalam dunia akademik, sitasi merujuk pada proses mengakui dan menyebutkan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah karya ilmiah. Singkatnya, sitasi adalah cara untuk memberikan penghargaan kepada penulis atau peneliti asli yang telah berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang suatu topik.
Sitasi juga berfungsi sebagai bukti keabsahan dan integritas karya ilmiahmu. Dengan mencantumkan referensi yang tepat, kamu menunjukkan bahwa argumen dan klaim yang dibuat didukung oleh penelitian sebelumnya. Ini membantu membangun landasan kuat bagi pembaca untuk menerima pendapatmu secara lebih meyakinkan.
Dalam setiap sitasi, ada beberapa elemen penting yang harus disertakan. Pertama-tama, nama penulis atau editor utama harus disebutkan dengan jelas di awal sitasi. Kemudian, judul lengkap dari publikasi tersebut perlu dicantumkan bersama dengan tahun terbitannya. Jika ada halaman spesifik atau bagian tertentu dalam publikasi tersebut yang relevan dengan tulisanmu, pastikan untuk menyebutkannya juga.
Ingatlah bahwa tujuan utama dari sitasi adalah memberikan penghargaan kepada orang lain atas ide-ide atau temuan mereka yang telah menjadi dasar bagi pemikiran kita sendiri. Oleh karena itu, penting untuk menjaga integritas akademik dengan tidak melakukan plagiarisme dan selalu mencantumkan semua sumber referensi secara jujur dan akurat.
Info wajib baca: Panduan Lengkap Menulis Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan beserta Contohnya
Jenis-jenis Sitasi
Dalam karya ilmiah, sitasi merupakan hal yang sangat penting. Sitasi digunakan untuk memberikan penghargaan kepada penulis asli dan sebagai referensi bagi pembaca untuk menemukan sumber informasi yang digunakan dalam penelitian atau tulisan tersebut. Dengan menggunakan sitasi dengan benar, kamu dapat memastikan bahwa karya ilmiahmu memiliki landasan yang kuat dan tepercaya.
Ada beberapa jenis sitasi yang umum digunakan dalam karya ilmiah. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Sitasi buku
Untuk melakukan sitasi dari buku, kamu perlu mencantumkan nama penulis, judul buku, penerbit, tahun terbit dan nomor halaman tempat kutipan ditemukan. Contoh formatnya adalah sebagai berikut: Sutrisno, E. (2010). Metode Penelitian Sosial: Penulisan Karya Ilmiah (Edisi Revisi). Remaja Rosdakarya.
2. Sitasi jurnal
Jika ingin mengutip artikel dari jurnal ilmiah, kamu perlu menyertakan nama penulis artikel, judul artikel di dalam tanda petik dua (“…”), judul jurnal di italic atau miring (Italic), volume jurnal jika ada nomornya , Nomor Edisi jika ada nomornya , tanggal publikasinya serta nomor halaman tempat kutipan ditemukan.
Contoh formatnya adalah: Riyanto., & Prabowo Haryono,. 2020. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Usaha Mikro kecil Dan Menengah Di Indonesia”. JOM FEKON Vol 7 No 2 : hlmn 313-328.
3. Sitasi website
Salah satu jenis sitasi yang sering digunakan dalam karya ilmiah adalah sitasi website. Dalam era digital seperti sekarang, sumber informasi yang bisa kita dapatkan dari website sangatlah melimpah. Oleh karena itu, penting bagi penulis akademik untuk tahu bagaimana cara menulis sitasi untuk referensi dari website.
Cara menulis sitasi untuk website tidak jauh berbeda dari cara menyitasi buku atau jurnal ilmiah. Yang perlu diperhatikan adalah mencantumkan nama pengarang (jika ada), judul artikel atau halaman web, nama website, tanggal akses, dan URL lengkap. Contoh:
Nama Pengarang (jika ada). “Judul Artikel.” Nama Website. Tanggal Unggah/Pembuatan/Update Terakhir. Tanggal Akses.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sitasi merupakan bagian penting dalam karya ilmiah. Dengan menggunakan sitasi dengan benar dan memperhatikan jenis-jenisnya, kita dapat memberikan penghargaan kepada penulis asli serta menjaga integritas akademik dari karya yang kita tulis.
Jenis Sitasi yang Umum Digunakan
Jenis-jenis sitasi sendiri memiliki perbedaan dalam format dan cara penulisan. Beberapa jenis sitasi yang umum digunakan antara lain:
1. Sitasi langsung
Menyertakan kutipan secara langsung dari sumber asli dengan tanda kutip dan mencantumkan halaman atau paragraf tempat kutipan tersebut ditemukan.
Contoh: Menurut Smith (2010), “Penelitian ini mengonfirmasi temuan sebelumnya” (hal. 45).
2. Sitasi tidak langsung
Menggambarkan ide atau informasi dari sumber asli tanpa menggunakan kutipan langsung.
Contoh: Penelitian terbaru menunjukkan adanya hubungan positif antara olahraga rutin dan kesehatan mental (Johnson, 2021).
3. Sitasi multiple authors
Ketika sebuah sumber memiliki dua hingga lima penulis, semua nama penulis harus disebut pada setiap rujukan.
Contoh: (Brown et al., 2018)
Info wajib baca: Kenali Majas Perbandingan, Mulai dari Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Contoh Sitasi
Dalam karya ilmiah, sitasi adalah cara untuk mengakui dan memberikan penghargaan kepada penulis atau sumber informasi yang telah digunakan dalam penelitian. Sitasi menjadi penting karena dapat menunjukkan kejujuran akademik, serta memperkuat argumen yang disampaikan. Dengan menggunakan sitasi dengan benar, kita juga dapat mencegah plagiarisme.
Berikut ini adalah contoh-contoh sitasi yang umum digunakan dalam karya ilmiah:
1. Sitasi buku
Nama Penulis. (Tahun). Judul Buku. Kota Penerbit: Nama Penerbit.
Contohnya:
Smith, J. (2010). The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business. New York: Random House.
2. Sitasi jurnal
Nama Penulis Artikel., & Nama Penulis Jurnal.(Tahun). Judul Artikel. Judul Jurnal, Volume(Issue), Halaman-Halaman.
Contohnya:
Johnson, R., & Peterson, M. D.(2018). The Effects of Exercise on Mental Health. The Journal of Psychology and Behavioral Sciences, 25(3), 167-175.
3. Sitasi website
Nama Penulis atau Organisai .(Tanggal Publikasii).(Tahun) Judul artikel.tanggal diambil dari URL
Contohnya:
World Health Organization.(2021). COVID-19 Weekly Epidemiological Update. Tanggal Diambil dari https://www.who.int/publications/m/item/weekly-epidemiological-update-on-covid-19—9-november–2021
Penting untuk diingat bahwa format sitasi bisa berbeda tergantung kepada gaya penulisan yang digunakan seperti APA (American Psychological Association), MLA(Modern Language Association), atau Chicago Style. Pastikan untuk menggunakan gaya penulisan yang konsisten dan sesuai.
Dalam menulis karya ilmiah, seperti skripsi, tesis, atau artikel jurnal, sitasi merupakan hal yang sangat penting. Sitasi digunakan untuk menyebutkan sumber informasi yang kita gunakan dalam penelitian kita. Dengan menggunakan sitasi dengan benar, kita dapat menghargai kontribusi para peneliti sebelumnya dan memperkuat argumentasi kita.
Berikut ini adalah contoh-contoh sitasi dari berbagai jenis sumber informasi:
Menggunakan contoh-contoh sitasi di atas sebagai panduan dapat membantu kamu dalam menyusun referensi yang akurat dan lengkap dalam karya ilmiahmu.
1. Sitasi dari buku
- Smith (2010) menyatakan bahwa perubahan iklim akan memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem laut.
- Menurut Smith dan Jones (2015), populasi hewan langka semakin berkurang akibat aktivitas manusia.
2. Sitasi dari jurnal
- Smith (2010) menyatakan bahwa perubahan iklim akan memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem laut.
- Menurut Smith dan Jones (2015), populasi hewan langka semakin berkurang akibat aktivitas manusia.
3. Sitasi dari internet
- Pada tahun 2021, jumlah pengguna media sosial mencapai angka 4 miliar orang di seluruh dunia (“Statistik Pengguna Media Sosial”, n.d).
- Data statistik menunjukkan bahwa tingkat pengangguran global meningkat sebesar 10% pada tahun lalu (“Tren Pengangguran Global”, n.d).
Cara Menulis Sitasi dari Buku
Salah satu cara yang umum untuk memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber informasi dalam karya ilmiah adalah dengan menggunakan sitasi. Sitasi merupakan referensi yang digunakan untuk mengacu pada sumber-sumber tertentu yang telah dijadikan dasar atau rujukan dalam penulisan karya ilmiah.
Dalam menulis sitasi dari buku, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama, mencantumkan nama penulis. Nama penulis biasanya terletak di bagian depan dan ditulis dengan format “Nama belakang, Nama depan”. Selanjutnya, tuliskan tahun publikasi buku tersebut setelah nama penulis.
Misalnya, jika kamu ingin melakukan sitasi dari sebuah buku karangan John Green yang diterbitkan pada tahun 2012, maka sitasinya akan terlihat seperti ini:
Green, John. (2012).
Setelah itu, tambahkan judul buku dengan huruf kapital pada awal kata dan tanda titik di akhir judul buku tersebut. Jika tidak memungkinkan untuk menyebutkan seluruh judul buku karena keterbatasan ruang atau alasan lainnya, cukup tuliskan sebagian judul yang relevan dan jelas bagi pembaca.
Selain itu, juga disarankan untuk mencantumkan informasi mengenai penerbit serta tempat penerbitan setelah judul buku. Informasi ini biasanya dapat ditemukan di halaman hak cipta atau halaman pertama dari buku tersebut.
Mau tahu info paling update lainnya? Biar nggak mati gaya, langsung saja follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid! Ada banyak informasi bermanfaat yang pastinya bikin kamu jadi ‘Si Paling Update’!
Cek Info Kost di Kotamu:
