...
gejala dbd pada remaja
5-min read

Mengenal Gejala DBD pada Remaja dan Langkah Pencegahannya

gejala dbd pada remaja

Gejala DBD pada remaja yang perlu diwaspadai!

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian serius di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD dapat menyerang semua kelompok usia, termasuk remaja.

Mengenali gejala DBD pada remaja adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kamu. Penting untuk mencari perawatan medis segera jika gejala-gejala tersebut muncul, karena DBD dapat berkembang menjadi penyakit serius kalau nggak ditangani dengan baik.

Gejala DBD pada Remaja dan Langkah Pencegahannya

Source: Unsplash.com

Oleh karena itu, sangat penting bagi remaja dan orang tua untuk mengenali gejala DBD agar dapat mengambil tindakan yang tepat dalam penanganan awal penyakit ini. Simak gejala DBD pada remaja yang perlu kamu waspadai, serta tindakan pencegahan yang perlu dilakukan.

Info wajib baca: Gejala Tipes Ringan pada Dewasa: Cara Mencegah yang Harus Kamu Ketahui

1. Gejala umum demam berdarah dengue (DBD) pada remaja

Mengenali gejala DBD pada remaja adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kamu sendiri. Berikut ini sederet gejala umum yang akan muncul.

  • Demam tinggi: Salah satu gejala paling umum dari DBD adalah demam tinggi mendadak yang dapat mencapai 39-40 derajat Celsius. Demam ini dapat berlangsung selama 2-7 hari.
  • Nyeri sendi dan otot: Remaja yang terinfeksi DBD sering mengalami nyeri sendi dan otot yang intens, sering kali dijelaskan seperti rasa pegal dan kaku.
  • Sakit kepala: Sakit kepala yang hebat juga merupakan gejala yang sering terjadi pada penderita DBD. Kadang-kadang, rasa sakit ini dapat sangat intens dan berlangsung selama beberapa hari.
  • Mual dan muntah: Remaja yang menderita DBD sering merasakan mual dan bahkan muntah. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.
  • Ruam kulit: Beberapa penderita DBD juga dapat mengalami ruam kulit yang sering dijelaskan sebagai bintik-bintik merah yang mirip dengan ruam campak. Ruam ini sering muncul setelah demam mereda.

2. Gejala lebih lanjut pada tahap berat

Apabila gejala-gejala di atas nggak diatasi dengan baik, penyakit DBD dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah. Beberapa gejala tambahan yang perlu diwaspadai pada tahap berat penyakit ini meliputi seperti di bawah.

  • Perdarahan: Salah satu ciri khas DBD pada tahap berat adalah risiko perdarahan internal dan eksternal. Ini bisa berupa mimisan yang berat, gusi berdarah, atau bahkan perdarahan dari saluran pencernaan.
  • Pembengkakan limpa dan hati: Pada kasus yang lebih serius, limpa dan hati bisa membengkak, yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan medis.
  • Gangguan organ vital: DBD yang nggak diobati dapat menyebabkan gangguan serius pada organ vital seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.

Info wajib baca: Mengenal Gejala dan Penyebab Sakit Perut Sebelah Kiri Bawah pada Wanita

3. Langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan

Upaya langkah pencegahan DBD yang dilakukan di lingkungan sehari-hari sangat diperlukan. Yuk, mulai sekarang perhatikan lingkungan sekeliling kamu. Mencegah lebih baik daripada mengobati, lho.

Menghindari nyamuk

Remaja sebaiknya menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian yang menutupi tubuh, menggunakan kelambu saat tidur, dan menggunakan obat anti-nyamuk.

Mencari perawatan medis

Jika remaja mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera mencari bantuan medis. Diagnosa dini dan penanganan yang tepat dapat menghindarkan penyakit ini dari tahap yang lebih parah.

Hidrasi yang cukup

Memastikan bahwa remaja terinfeksi DBD tetap terhidrasi dengan baik sangat penting. Meningkatkan asupan cairan seperti air putih, jus, dan elektrolit dapat membantu mencegah dehidrasi.

Menghilangkan tempat pembiakan nyamuk

Nyamuk Aedes berkembang biak di air yang tergenang, seperti di bak mandi, pot bunga, dan wadah lainnya. Pastikan untuk menguras atau menutup rapat semua tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Menggunakan kelambu treated insecticide net (TIN)

Saat tidur, menggunakan kelambu TIN dapat memberikan perlindungan ekstra dari gigitan nyamuk yang dapat menularkan virus DBD.

Penggunaan repellent

Menggunakan produk penangkal nyamuk seperti lotion atau semprotan anti-nyamuk pada kulit dan pakaian juga merupakan cara efektif untuk menghindari gigitan nyamuk.


Mengenali gejala DBD pada remaja adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Selain itu, upaya pencegahan yang dilakukan di lingkungan sehari-hari sangat diperlukan. Memiliki pengetahuan yang baik tentang gejala dan tindakan pencegahan, remaja dapat menjaga kesehatan mereka dan turut berkontribusi dalam upaya pengendalian DBD.

Minum di tangan kanan, hp di tangan kiri. Mau tahu informasi kekinian? Kepo-in sosial media  Infokost sini!

Scroll terus beragam konten seru dan menarik Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Nggak sampai bikin jempol pegal!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare