Apa Saja Jenis-Jenis Gempa Bumi? Ini Penjelasannya yang Perlu Kamu Tahu
-
by faniditya - 30 August 2023
Berbagai jenis gempa bumi berdasarkan penyebab hingga kedalamannya.
Gempa bumi adalah fenomena geologis yang terjadi ketika terjadi pelepasan energi tiba-tiba dari dalam bumi. Pelepasan energi ini menghasilkan gelombang getaran yang menyebar melalui permukaan bumi, dan bisa menyebabkan kerusakan signifikan terhadap lingkungan serta bangunan.
Gempa bumi dapat terjadi dalam berbagai jenis, tergantung pada sumber pelepasan energi dan cara penyebaran gelombangnya. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa jenis gempa bumi beserta penjelasan lengkapnya. Yuk, baca sampai habis!
Info wajib baca: Mengintip 5 Film tentang Bencana Alam yang Menegangkan, Wajib Tonton!
Jenis-Jenis Gempa Bumi yang Perlu Kamu Tahu
Gempa bumi terbagi dalam beberapa jenis, berikut ulasan selengkapnya yang perlu kamu pahami:
1. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa yang paling umum terjadi di permukaan bumi dan disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di dalam kerak bumi. Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang terpecah-pecah dan bergerak dalam respons terhadap konveksi panas di mantel bumi.
Ada tiga tipe utama interaksi antara lempeng-lempeng ini yang menyebabkan gempa bumi, yaitu:
Konvergensi
Konvergensi adalah tipe interaksi di mana dua lempeng tektonik saling mendekat. Salah satu lempeng akan tertekan dan terjepit di bawah lempeng lain dalam sebuah proses yang dikenal sebagai subduksi.
Zona subduksi adalah wilayah di mana terjadinya subduksi dan gempa-gempa bumi yang kuat. Proses ini juga dapat menyebabkan pembentukan palung laut dan gunung berapi. Gempa-gempa di zona subduksi seringkali sangat kuat dan berpotensi merusak.
Divergensi
Divergensi adalah tipe interaksi di mana dua lempeng tektonik bergerak menjauh satu sama lain. Ketika ini terjadi, celah terbentuk di kerak bumi, yang memungkinkan magma untuk naik ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Biasanya, gempa bumi dalam zona divergensi cenderung lebih lemah daripada gempa di zona konvergensi. Namun, gempa tersebut masih memiliki potensi untuk mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.
Transformasi
Transformasi adalah tipe interaksi di mana dua lempeng tektonik bergerak mendatar sejajar satu sama lain. Tekanan yang terjadi akibat gesekan antara dua lempeng ini dapat menyebabkan pelepasan energi yang dalam dan kuat.
Zona transformasi, seperti Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat, adalah contoh terkenal di mana gempa transformasi sering terjadi. Gempa-gempa ini seringkali memiliki karakteristik getaran yang kuat dan merusak.
2. Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik terjadi di dekat gunung berapi dan dipicu oleh aktivitas magma di dalamnya. Ketika magma mendekati permukaan, tekanan yang dihasilkan dapat menyebabkan retakan di kerak bumi, yang kemudian memicu gempa vulkanik.
Gempa jenis ini biasanya lebih lokal dan lebih lemah dibandingkan gempa tektonik. Selain itu, juga sering dianggap sebagai indikator bahwa aktivitas vulkanik sedang meningkat. Meskipun cenderung memiliki dampak yang lebih terbatas, gempa bumi vulkanik masih dapat menjadi sinyal penting bagi ilmuwan untuk memantau potensi letusan gunung berapi.
3. Gempa bumi tektonik dalam
Gempa bumi tektonik dalam terjadi di zona subduksi, di mana salah satu lempeng tektonik tenggelam ke dalam mantel bumi. Zona ini juga dikenal sebagai zona subduksi yang dalam, di mana gempa terjadi pada kedalaman yang signifikan, bahkan mencapai ratusan kilometer di bawah permukaan bumi.
Gempa jenis ini biasanya memiliki magnitudo yang lebih rendah daripada gempa tektonik dangkal dan dampaknya cenderung lebih terbatas. Meskipun energinya lebih rendah, gempa bumi tektonik dalam masih memiliki potensi untuk merusak.
4. Gempa bumi dalam laut
Gempa bumi dalam laut juga dikenal sebagai gempa bumi lepas pantai, terjadi di bawah dasar laut. Biasanya, gempa ini dapat disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di dasar laut atau aktivitas gunung berapi bawah laut.
Gempa-gempa ini sering kali berkontribusi terhadap pembentukan tsunami jika energi yang dilepaskan cukup besar untuk mengganggu air di atasnya. Karena terjadi di lingkungan laut, deteksi dini gempa bumi ini sangat penting untuk peringatan dini tsunami.
5. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam terjadi pada kedalaman yang signifikan di bawah permukaan bumi, umumnya lebih dari 300 km. Biasanya, gempa ini terkait dengan zona subduksi yang dalam.
Getaran dari gempa jenis ini cenderung merambat lebih luas namun dengan intensitas yang lebih rendah, yang berarti dampaknya pada permukaan relatif lebih kecil dibandingkan gempa dangkal. Meskipun intensitasnya lebih rendah, gempa bumi dalam tetap dapat dirasakan dan memiliki dampak jika berada di dekat permukaaan bumi.
Info wajib baca: Arti Mimpi Gempa Secara Umum: Apakah Itu Pertanda Buruk?
6. Gempa bumi permukaan
Gempa bumi permukaan terjadi pada kedalaman yang lebih dangkal, dekat permukaan bumi. Biasanya, gempa jenis ini menyebabkan getaran yang lebih intens dan sering kali lebih merusak daripada gempa dalam.
Karena getarannya langsung terasa oleh manusia dan struktur bangunan, gempa permukaan adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan. Dampaknya pada infrastruktur dan lingkungan sekitar dapat sangat besar.
Nah, itulah jenis jenis dari gempa bumi yang perlu kamu tahu. Pemahaman tentang berbagai jenis gempa bumi sangatlah penting untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya.
Dari gempa tektonik hingga vulkanik, setiap jenis gempa memiliki penyebab dan karakteristik sendiri. Upaya pencegahan, mitigasi, dan penanganan dampak gempa harus didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang jenis-jenis gempa ini serta prinsip-prinsip ilmu geologi secara umum.
Yuk, jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!
Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid.
Cek Info Kost di Kotamu:
