...
pantangan setelah imunisasi dpt
5-min read

Pantangan Setelah Imunisasi DPT, Apa Saja?

pantangan setelah imunisasi dpt

Mari mengenal apa itu imunisasi DPT dan apa saja pantangan setelah melakukan imunisasi.

Imunisasi DPT adalah singkatan dari “Difteri, Pertusis (batuk rejan), dan Tetanus”. Ini adalah jenis vaksin kombinasi yang dirancang untuk melindungi individu dari tiga penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri yang berbeda: Difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.

Apa Itu Imunisasi DPT?

vaksinasi
Source: Shutterstock

Yuk, kita bahas satu-satu penyakit ini!

Difteri: Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Ini biasanya memengaruhi saluran pernapasan dan dapat menyebabkan gejala seperti demam, tenggorokan teriritasi, pembengkakan pada leher (disebut “kelenjar getah bening”) yang bisa sangat berbahaya, bahkan fatal.

Pertusis (batuk rejan): Pertusis, yang juga dikenal sebagai batuk rejan, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang berat dan sering disertai suara rejan (whooping) ketika menghirup udara setelah serangan batuk. Pertusis terutama berdampak buruk pada bayi dan anak-anak kecil, yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau kematian.

Tetanus: Tetanus, atau yang lebih dikenal dengan istilah “kencing tikus” disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Bakteri ini masuk melalui luka atau goresan pada kulit dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan otot-otot tubuh menjadi kaku dan kram dengan kejang yang kuat dan nyeri. Infeksi ini bisa berakibat fatal jika tidak diobati.

Vaksin DPT adalah cara yang efektif untuk mencegah penyakit-penyakit ini. Imunisasi DPT umumnya diberikan dalam beberapa dosis pada saat tertentu selama masa kanak-kanak. Vaksin ini membantu tubuh mengembangkan respons kekebalan terhadap bakteri penyebab penyakit-penyakit tersebut, sehingga jika individu terpapar bakteri tersebut di masa depan, tubuh sudah memiliki perlindungan kekebalan untuk melawan infeksi.

Seiring berjalannya waktu, pengembangan vaksin terus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan mengurangi potensi efek samping. Imunisasi DPT menjadi bagian penting dari program vaksinasi yang dianjurkan oleh banyak negara untuk melindungi anak-anak dan populasi umum dari penyakit-penyakit berbahaya ini.

Info wajib baca: Gejala Tipes Ringan pada Dewasa: Cara Mencegah yang Harus Kamu Ketahui

Kapan Harus Imunisasi DPT?

Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) biasanya direkomendasikan pada jadwal tertentu untuk anak-anak dalam rangka melindungi mereka dari tiga penyakit tersebut. Jadwal imunisasi DPT dapat bervariasi tergantung pada pedoman imunisasi yang berlaku. Namun, umumnya imunisasi DPT dilakukan dalam beberapa dosis pada tahapan berikut:

Dosis Pertama (DPT-1): Dosis pertama imunisasi DPT biasanya diberikan pada usia bayi yang relatif muda, sering kali pada usia 2 bulan. Pemberian vaksin pada usia ini membantu membangun respons kekebalan awal dalam tubuh bayi terhadap penyakit-penyakit yang dilindungi oleh vaksin ini.

Dosis Kedua (DPT-2): Ini biasanya diberikan pada usia 4 bulan dan bertujuan untuk memperkuat respons kekebalan yang sudah mulai terbentuk dari dosis pertama.

Dosis Ketiga (DPT-3): Ini diberikan pada usia 6 bulan dan penting untuk memastikan respons kekebalan yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan.

Dosis Penguat (Booster): Setelah dosis ketiga imunisasi DPT, pemberian dosis penguat biasanya dilakukan pada usia 18 bulan hingga 6 tahun. Dosis penguat ini bertujuan untuk menjaga tingkat kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Perlu dicatat bahwa jadwal imunisasi dapat bervariasi tergantung pada peraturan negara dan organisasi kesehatan. Beberapa negara mungkin memiliki jadwal yang sedikit berbeda atau tambahan dosis penguat yang diberikan di usia yang lebih tua.

Jika kamu ingin mengetahui jadwal imunisasi DPT yang tepat untuk wilayahmu atau jika kamu memiliki anak yang akan menjalani imunisasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan setempat. Mereka akan memberikan informasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebijakan imunisasi di wilayah kamu.

Apa Saja Pantangan Setelah Imunisasi DPT?

pantangan setelah imunisasi dpt
Source: Adoptivefamilies.com

Terdapat pantangan setelah imunisasi DPT yang memiliki tujuan untuk memastikan efektivitas vaksinasi dan mengurangi kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan. Apa saja?

1. Pantangan setelah imunisasi DPT: Memberi obat tanpa resep

Memberikan obat tanpa resep setelah imunisasi DPT sebaiknya dihindari, terutama jika obat tersebut belum dianjurkan oleh tenaga medis. Beberapa obat mungkin memiliki interaksi dengan vaksin atau dapat memengaruhi respons kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Jika anak atau individu yang divaksinasi membutuhkan obat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau profesional medis sebelum memberikan obat tersebut.

2. Mengoles salep tanpa resep

Mengoleskan salep atau krim tanpa resep pada area suntikan imunisasi juga sebaiknya dihindari, kecuali jika direkomendasikan oleh tenaga medis. Area suntikan perlu dibiarkan bersih dan kering untuk menghindari potensi infeksi.

 Jika ada reaksi lokal seperti kemerahan atau pembengkakan, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk apa pun pada area tersebut.

3. Pantangan setelah imunisasi DPT: Kurang istirahat

Setelah menerima imunisasi, tubuh perlu waktu untuk merespons vaksin dan mengembangkan kekebalan. Kurang istirahat dan kelelahan dapat memengaruhi respons imun dan merespons vaksin secara optimal. Penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup untuk memungkinkan tubuh pulih dan menguatkan respons imun.

4. Tidak makan makanan bergizi

Makan makanan bergizi memiliki peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Setelah imunisasi, tubuh memerlukan nutrisi yang cukup untuk memperkuat respons imun terhadap vaksin.

Mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, protein, dan air yang cukup, membantu memastikan tubuh memiliki energi dan nutrisi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.

Info wajib baca: 8 Cara Mencegah Cacar Air agar Tidak Bertambah Banyak


Penting untuk diingat bahwa pantangan-pantangan ini umumnya bersifat sementara dan bervariasi tergantung pada kondisi individu serta jenis vaksinasi yang diberikan. Penting untuk mengikuti petunjuk dan saran dari dokter atau profesional medis yang memberikan vaksinasi. Jika kamu memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai pantangan setelah imunisasi DPT, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis yang berkompeten.

Nah, cari tahu juga, yuk, penyebab dan cara mencegah penyakit ISPA.

Lagi cari tempat hangout di Jakarta? Intip beberapa rekomendasi bar di PIK berikut ini aja!

Mau tahu info paling update lainnya? Biar nggak mati gaya, langsung saja follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid! Ada banyak informasi bermanfaat yang pastinya bikin kamu jadi ‘Si Paling Update’!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare