...
sejarah pemilu Indonesia
5-min read

Inilah Sejarah Pemilu Indonesia dari Tahun ke Tahun!

sejarah pemilu Indonesia

Sejarah pemilu Indonesia memang panjang, terjadi dari tahun 1955 hingga 2019!

Di Indonesia, sejarah pemilu Indonesia terjadi dari tahun 1955 sampai 2019, dan bahkan di tahun 2024 ini akan ada pemilihan bagi Presiden. Kenapa pemilu itu penting? Sebab, Pemilihan umum (pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat penting, dan juga merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih wakilnya untuk duduk di lembaga legislatif dan eksekutif.

Dalam konteks Indonesia, sejarah pemilu adalah cerminan dari perkembangan politik dan demokrasi di negara ini. Nah, dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah pemilu di Indonesia, dari pemilu pertama hingga pemilu-pemilu terkini, serta perubahan signifikan dalam sistem pemilu yang telah terjadi.

Info wajib baca: Film Adaptasi Novel Barat Terbaik Sepanjang Masa, Ada Harry Potter!

Sejarah Pemilu Indonesia

sejarah pemilu Indonesia
Source: Kompas.com

Dikutip dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera menetapkan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk pertama kalinya.

Untuk mempersiapkan pemilu 1946, Mohammad Hatta mendorong pendirian partai politik. Maklumat X melegitimasi partai politik yang sudah ada sejak zaman Belanda dan Jepang.

Selain menciptakan partai politik, Amanat Maklumat X mengadakan pemilu untuk memilih anggota DPR pada Januari 1946. Sayangnya, rencana tersebut tidak dapat dicapai karena tidak adanya perundang-undangan yang mengatur pemilu, rendahnya stabilitas keamanan negara, dan fokus pemerintah dan rakyat pada kemerdekaan.

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa

sejarah pemilu Indonesia
Source: goodnewsfromindonesia.id

1. Pemilu tahun 1955

Pemilu nasional pertama di Indonesia diadakan dua kali yakni pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 25 Desember 1955 untuk memilih Konstituante. Menurut situs web Bawaslu Kota Batam, pemilu tahun 1955 menggunakan sistem proporsional. Artinya, kursi yang tersedia diberikan kepada setiap partai politik berdasarkan rasio perolehan suara yang dimiliki oleh partai politik tersebut.

Oleh karena itu, sistem itu disebut sebagai sistem berimbang karena wilayah negara adalah daerah pemilihan. Namun, karena terlalu luas, kursi dibagi berdasarkan daerah pemilihan melalui perbandingan jumlah penduduk.

Pada 5 Juli 1959, Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang mengubah UUD 1945 menjadi Dasar Negara dan mengganti DPR dan Konstituante dengan DPR-GR. Selain itu, kabinet sebelumnya diganti dengan Kabinet Gotong Royong, dan ketua DPR, MPR, BPK, dan MA diangkat menjadi pembantu Soekarno dengan jabatan menteri.

2. Pemilu tahun 1971

Pada 12 Maret 1967, MPRS menetapkan Soeharto sebagai Pejabat Presiden setelah pemerintahan Presiden Soekarno. Pada 27 Maret 1968, hasil Sidang Umum MPRS (TAP MPRS NO. XLIV/MPRS/1968) menetapkan Soeharto sebagai Presiden.

Dalam hal pembagian kursi, pemilu 1971 berbeda dengan pemilu 1955. Pada saat itu, UU Nomor 15 Tahun 1969 digunakan sebagai dasar, sehingga semua kursi terbagi habis di setiap daerah pemilihan.

Pada laman Kemendikbud dijelaskan bahwa pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai politik dan 1 ormas, yaitu NU, Parmusi, PSII, PERTI, Partai Kristen Indonesia, Partai Ktolik, Partai Murba, IPKI, PNI, serta Golkar. Hasilnya, Golkar ditetapkan sebagai partai suara terbanyak diikuti NU, PNI, dan Parmusi.

3. Pemilu tahun 1982, 1989, 1992, dan 1997

Selama 32 tahun pemerintahan Presiden Soeharto, enam kali pemilu dilakukan untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II.

Sementara itu, Sidang Umum MPR menetapkan Presiden dan Wakil Presiden. Meskipun Soeharto menjadi Presiden selama 32 tahun, Wakil Presiden selalu berganti setiap periodenya.

4. Sejarah pemilu Indonesia: Tahun 1999

Setelah pemerintahan Presiden Soeharto runtuh, pemilu dipercepat dan diadakan pada tahun 1999, meskipun seharusnya diadakan lagi pada tahun 2002. Pemilu 1999 diselenggarakan pada 7 Juni 1999, setelah persiapan yang relatif singkat. Pada tahun itu, pemilu berlangsung aman.

Pembagian kursi hasil pemilihan ini dilakukan menggunakan sistem proporsional. Namun, penetapan calon terpilih berbeda dari pemilu sebelumnya karena menentukan peringkat perolehan suara suatu partai di Dapil.

Para calon terpilih dipilih berdasarkan jumlah suara terbanyak atau terbesar dari wilayah di mana kandidat tersebut dicalonkan. Setelah Sidang Umum MPR berakhir, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri masing-masing dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Pasangan Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri kemudian digantikan oleh pasangan Megawati Soekarnoputri – Hamzah Haz dari Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001.

5. Pemilu tahun 2004

Karena amandemen UUD 1945 telah diubah, rakyat dapat memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung pada pemilu 2004. Pemilihan umum 2004 terdiri dari dua tahap, yang pertama untuk memilih anggota parlemen dan yang kedua untuk memilih presiden.

Selain itu, pemilihan periode 2004 diadakan dalam dua putaran. Pilihan pertama diadakan pada 5 Juli 2004, dan yang kedua diadakan pada 20 September 2004.

Hasilnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dari tahun 2004 hingga 2009.

Info wajib baca: Ini Dia Fakta Menarik Purwokerto, Kota Tempat Berdirinya Bank Rakyat Indonesia

6. Pemilu tahun 2009

Pemilu tahun 2009 dilaksanakan pada 8 Juli untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, sedangkan pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD dilaksanakan pada 9 April 2009. SBY kembali terpilih sebagai Presiden dengan Wakil Presiden Boediono untuk periode 2009 – 2014.

7. Pemilu tahun 2014

Pelaksanaan pemilihan umum 2014 tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya. Pemilu tahun 2014 untuk anggota DPR, DPD, dan DPRD dilakukan pada 9 April di dalam negeri dan 30 Maret hingga 6 April di luar negeri.

Sementara itu, pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI diadakan pada 9 Juli 2014. Pasangan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla terpilih untuk menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dari tahun 2014 hingga 2019.

8. Pemilu tahun 2019

Dilaksanakan pada 17 April 2019, pemilu periode ini diikuti oleh 14 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal Aceh. Pemilu tahun 2019 dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk tahun 2019 – 2024.\


Itulah sejarah pemilu Indonesia yang wajib kamu ketahui sebagai orang asli Indonesia. Jadi, gimana? Apakah kamu sudah paham mengenai sejarahnya? Kalo paham, yuk coba kasih di kolom komentar ya.

Yuk, jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!

Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokostInstagram @infokost, dan TikTok @infokostid.

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare