...
larangan bulan sunda
5-min read

Terdapat 5 Contoh Larangan Bulan Sunda yang Sakral, Mitos atau Fakta, ya?

larangan bulan sunda

Apa, sih, larangan bulan Sunda itu? Kalau belum tahu, yuk, baca artikel ini!

Salah satu aspek menarik dari budaya Sunda yang telah bertahan selama berabad-abad adalah larangan bulan Sunda. Ini adalah kumpulan aturan yang mengatur kegiatan sehari-hari seseorang selama bulan tertentu.

Aturan-aturan ini didasarkan pada keyakinan bahwa arah mata angin, yang dianggap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan seseorang, dapat memengaruhi bagaimana mereka berjalan. Sebagian besar orang Sunda, terutama di daerah pedesaan, masih memegang larangan bulan Sunda, yang mungkin dianggap sebagai mitos.

Dalam artikel ini, kamu akan mengetahui asal-usul larangan bulan Sunda, beserta contohnya. Selain itu, kita juga akan mendiskusikan apakah larangan itu benar-benar mitos atau fakta. Yuk, langsung baca sampai habis!

Info wajib baca: 13 Manfaat Jamur Kombucha, Terbukti Ampuh untuk Kesehatan

Apa itu Larangan Bulan Sunda?

Larangan bulan Sunda adalah serangkaian aturan tradisional yang mengatur kegiatan yang sebaiknya dihindari atau dilakukan selama bulan-bulan tertentu dalam kalender Sunda. Kalender Sunda ini berbeda dengan kalender Gregorian yang digunakan secara internasional, karena lebih terkait dengan siklus alam dan perubahan musim.

Masyarakat Sunda meyakini bahwa ada hubungan erat antara waktu dan nasib seseorang. Ini tercermin dalam keyakinan mereka pada konsep kala, yang merupakan salah satu mata angin utama dalam budaya Sunda.

Menurut kepercayaan Sunda, kala adalah arah mata angin yang menjadi penentu keselamatan dan keberuntungan seseorang. Pada bulan-bulan tertentu, kala berada di arah tertentu, sehingga dianggap sebagai waktu yang tidak baik untuk melakukan kegiatan tertentu.

Pada bulan-bulan tertentu, kala berada di arah tertentu dan dianggap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberuntungan dan keselamatan individu. Larangan bulan Sunda adalah kepercayaan masyarakat Sunda yang melarang melakukan kegiatan tertentu pada bulan-bulan tertentu. Larangan ini didasarkan pada perhitungan waktu yang disebut dengan kala.

Contoh Larangan Bulan Sunda

Source: Tempo.co

Berikut adalah beberapa contoh larangan bulan Sunda yang umum kita jumpai, antara lain:

1. Larangan menikah

Menurut kepercayaan Sunda, ada bulan-bulan yang dianggap tidak baik untuk pernikahan. Bulan Muharam, Safar, dan Rabiul Awal adalah beberapa contohnya. Pasangan yang berencana menikah pada bulan-bulan ini mungkin akan menunda pernikahannya untuk menghindari nasib buruk.

2. Larangan khitan

Khitan (sirkumsisi) adalah praktik yang umum di kalangan Muslim. Akan tetapi ada larangan untuk tidak melakukannya pada bulan-bulan tertentu. Bulan Rabiul Akhir, Jumadi Awal, dan Jumadi Akhir adalah bulan-bulan yang harus dihindari untuk melaksanakan khitan.

3. Larangan membangun rumah

Membangun rumah adalah investasi besar, dan masyarakat Sunda meyakini bahwa bulan-bulan tertentu tidak cocok untuk memulai proyek ini. Bulan Rajab dan Rewah adalah bulan yang dihindari untuk memulai pembangunan rumah.

4. Larangan merantau

Bagi masyarakat Sunda yang memiliki tradisi merantau atau bepergian jauh, ada bulan-bulan yang harus dihindari untuk melakukan perjalanan. Bulan Syawal dan Dulqaidah dianggap sebagai waktu yang tidak baik untuk merantau.

5. Larangan menebang pohon

Penebangan pohon adalah kegiatan yang sering dilakukan di pedesaan, tetapi ada bulan yang dianggap tidak cocok untuk melakukannya. Bulan Rayagung adalah salah satu bulan yang harus dihindari untuk menebang pohon.

Info wajib baca: 10 Cara Buat Jasuke yang Manis dan Lezat | Ada Salty Jasuke dan Pizza Jasuke

Mitos atau Fakta Larangan Bulan Sunda

Source: Gramedia

Pertanyaan utama yang sering muncul adalah apakah larangan bulan Sunda hanya merupakan mitos atau memiliki dasar ilmiah yang kuat. Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu memahami bahwa larangan-larangan ini lebih dari sekadar aturan-aturan kepercayaan.

Mereka memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara budaya dan tradisi Sunda. Di bawah ini terdapat beberapa hal yang perlu harus kamu ketahui:

1. Pentingnya mempertahankan budaya

Larangan-larangan bulan Sunda membantu menjaga budaya Sunda yang kaya dan unik. Ini adalah bagian dari warisan budaya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan mematuhi larangan-larangan ini, masyarakat Sunda memastikan bahwa nilai-nilai budaya mereka tetap hidup dan diteruskan kepada generasi berikutnya.

2. Aspek keamanan dan kesejahteraan

Sementara beberapa orang mungkin menganggap larangan-larangan ini sebagai mitos, bagi sebagian besar masyarakat Sunda, ini juga berfungsi sebagai pedoman keamanan dan kesejahteraan. Misalnya, larangan menikah pada bulan tertentu.

Mungkin hal tersebut didasarkan pada pertimbangan praktis, seperti cuaca yang tidak stabil atau risiko penyakit yang lebih tinggi pada saat tertentu. Sebagai contoh, musim hujan yang intens dapat menyebabkan banjir dan kerusakan, sehingga menunda pernikahan bisa menjadi keputusan yang bijak.

3. Hubungan dengan alam dan lingkungan

Larangan-larangan ini juga mencerminkan hubungan erat masyarakat Sunda dengan alam dan lingkungannya. Mereka mencoba untuk menjaga keseimbangan dengan alam dan memperlakukan lingkungan dengan hormat. Larangan seperti tidak menebang pohon pada bulan tertentu adalah upaya untuk melindungi sumber daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan.

4. Pengaruh psikologis

Ada juga argumen bahwa keyakinan dalam larangan-larangan ini dapat memiliki pengaruh psikologis yang positif pada masyarakat. Misalnya, mereka dapat memberikan rasa disiplin dan kontrol diri dalam mengambil keputusan penting. Ini juga dapat memperkuat rasa identitas budaya dan nilai-nilai komunitas. Selain itu dapat menumbuhkan rasa kepercayaan.

Tidak Ada Bukti Imiah yang Mendukung Larangan Bulan Sunda

Meskipun larangan-larangan bulan Sunda memiliki nilai budaya dan sosial yang kuat, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kebenaran atau keakuratannya. Ini hanya berdasarkan pada kepercayaan tradisional yang telah ada selama berabad-abad, tetapi tidak ada data ilmiah yang mendukung klaim bahwa melanggar larangan-larangan ini akan membawa malapetaka atau nasib buruk.

Ini menyebabkan munculnya perdebatan apakah larangan-larangan ini benar-benar harus diikuti atau hanya dianggap sebagai mitos. Beberapa orang mungkin mengikuti larangan-larangan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi nenek moyang mereka, sementara yang lain mungkin melihatnya sebagai aturan yang ketinggalan zaman yang tidak lagi relevan.


Penting untuk menghormati budaya dan kepercayaan orang lain, meskipun kamu mungkin tidak sepenuhnya memahami atau setuju dengan mereka. Bagi masyarakat Sunda, larangan-larangan bulan Sunda adalah bagian integral dari identitas budaya mereka, dan mereka terus menghormati dan mematuhi tradisi ini dengan bangga.

Jadi, apakah itu mitos atau bukan, larangan-larangan ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya yang patut dihargai. Mau tahu info paling update lainnya?

Biar nggak mati gaya, langsung saja follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokostInstagram @infokost, dan TikTok @infokostid! Ada banyak informasi bermanfaat yang pastinya bikin kamu jadi ‘Si Paling Update’!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare