...
adat jawa timur
5-min read

Keberagaman Adat Jawa Timur yang Perlu Diketahui, Mulai dari Upacara, dan Pakaian

adat jawa timur

Yuk mari ketahui adat Jawa Timur mulai dari pakaian, dan upacaranya!

Jawa Timur adalah salah satu provinsi Indonesia dengan beragam suku dan budaya. Berbagai adat Jawa Timur pun masih ada di sana, seperti upacaranya, pakaian, serta budayanya.

Adat istiadat Jawa Timur menjadi cerminan dari sejarah dan identitas budaya yang kaya. Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas berbagai aspek dari adat istiadat Jawa Timur, seperti upacara, pakaian, dan budaya yang masih populer sampai sekarang.

Upacara Adat Jawa Timur

adat jawa timur
Source: Kediri Post

Banyak upacara adat di Jawa Timur yang berkaitan dengan pertanian dan sumber daya air, dan biasanya dilakukan sebagai cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada para leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa.

Nah, berikut ini beberapa upacara yang masih ada sampai saat ini:

Info wajib baca: 8 Pakaian Khas Adat NTT yang Bikin Memanjakan Mata, Setiap Suku Punya Ciri Khas

1. Upacara Yadnya Kasada adat Jawa Timur

Masyarakat Tengger, yang tinggal di wilayah Gunung Bromo, melakukan Yadnya Kasada, yang merupakan salah satu upacara adat yang sangat penting di Jawa Timur. Yadnya Kasada adalah cara menghormati Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) untuk meminta keselamatan dan keberkahan.

Dalam upacara ini, orang Tengger mendaki puncak Gunung Bromo pada malam hari dengan membawa persembahan, seperti hewan ternak, beras, buah-buahan, dan sayuran. Kemudian, sebagai tanda pengorbanan dan permohonan doa, mereka melemparkan persembahan tersebut ke dalam kawah di puncak gunung.

Tradisi ini memiliki hubungan yang kuat dengan kepercayaan religius masyarakat Tengger. Mereka percaya bahwa dengan melakukan Yadnya Kasada secara teratur, mereka akan dilindungi Tuhan dan kehidupan mereka akan tetap harmonis.

2. Ruwatan

Salah satu upacara adat yang paling populer di Jawa Timur adalah ruwatan. Dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan diri dari gangguan mental atau penyakit yang diduga disebabkan oleh energi negatif.

Ruwatan dilakukan oleh seorang dukun atau pemimpin ritual, yang berfungsi sebagai penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Dukun melakukan berbagai ritual, seperti membakar kemenyan, membaca doa, dan berpartisipasi dalam tarian dan musik tradisional.

Penggunaan bahan simbolik seperti telur, air kelapa, dan daun sirih adalah salah satu aspek unik dari upacara ruwatan. Orang percaya bahwa telur menyerap energi negatif seseorang dan kemudian dibuang ke sungai atau laut sebagai tanda pelepasan energi tersebut.

3. Keduk Beji

adat jawa timur
Source: Pena Rakyat News

Di Jawa Timur, keduk Beji adalah salah satu upacara adat yang paling penting. Prosesi ini dilakukan untuk membersihkan dan menyucikan sumber air, seperti sungai atau sumur, sebelum digunakan oleh masyarakat setempat. Keduk Beji biasanya dilakukan saat musim kemarau, saat kebutuhan akan air meningkat.

Upacara dimulai dengan memanggil roh leluhur yang dianggap mengawasi sumber air. Para tokoh agama dan masyarakat memimpin doa dan memberikan persembahan kepada leluhur untuk meminta mereka menjaga sumber air tetap bersih.

Sumber air juga dibersihkan secara fisik. Semua orang di masyarakat berkolaborasi untuk membersihkan lumpur atau sampah di dalamnya. Proses ini dianggap sebagai cara untuk berterima kasih atas nikmat alam yang diberikan Tuhan kepada kita.

4. Larung Sembonyo

Upacara ini biasanya diadakan di wilayah Gunung Bromo setiap tahun pada bulan Desember. Larung Sembonyo adalah perayaan yang dilakukan untuk menghormati dewi-dewi yang tinggal di gunung-gunung.

Dalam upacara ini, ribuan penduduk setempat berkumpul di tepi kaldera Gunung Bromo dengan membawa persembahan seperti bunga, buah-buahan, dan lainnya. Mereka kemudian melemparkan persembahan tersebut ke dalam kawah aktif yang terletak di atas gunung.

Tujuan utama Larung Sembonyo adalah untuk meminta keselamatan dan kelancaran rejeki bagi seluruh masyarakat Jawa Timur. Upacara ini juga berfungsi sebagai cara untuk mempertahankan kelestarian alam dan mempererat hubungan antarwarga.

5. Kebo-keboan

Upacara ini sering diadakan saat hari besar seperti Idul Adha atau ketika masyarakat memiliki acara penting. Kebo-keboan adalah jenis tarian di mana beberapa pria berpakaian seperti kerbau.

Selama upacara kebo-keboan, para penari akan meniru gerakan dan tindakan seekor kerbau. Mereka melakukan ini dengan menggunakan pakaian khas yang terbuat dari anyaman bambu dan kulit sapi. Selain itu, juga akan memakai topeng kepala kerbau yang dibuat sedemikian rupa sehingga mereka benar-benar terlihat seperti kerbau.

Selama pertunjukan, para penari akan berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dan melakukan gerakan menarik yang menyerupai kawanan kerbau liar. Sifat kuat dan tegas hewan tersebut tercermin dalam gerakannya yang lincah.

Pakaian Adat Jawa Timur

adat jawa timur
Source: Enumolas.com

Ada pakaian adat yang terkesan mewah, ada yang menampakkan kesederhanaan. Namun yang pasti, pakaian adat Jawa Timur menampilkan kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Nah, berikut ini pakaiannya:

Info wajib baca: Penyebab dan Cara Mengatasi Mulut Kucing Bau

1. Pakaian adat Jawa Timur Baju Gothil

Ciri khas yang dikenakan oleh pria adalah pakaian adat Jawa Timur ini. Pakaian gothil, juga dikenal sebagai pakaian warok ponorogo, memiliki warna hitam polos, lengan panjang, dan ukuran longgar.

Kamu pasti mengetahui pakaian adat ini jika kamu sering menonton Reog Ponorogo.
Celana Komprang adalah teman setia dari pakaian konvensional ini. Ukurannya yang besar dan longgar tampak seperti memberinya banyak ruang untuk bergerak.

Bentuk celana ini cukup unik, dan teknik jahitannya juga unik. Dengan ujungnya yang menjuntai ke bawah, celana diberi kolor yang terbuat dari bahan lawe di bagian pinggangnya. Bentuk ini dapat memberi pemakai kesan gagah dan sangar.

2. Kebaya Rancongan

Pengaruh Kebaya Rancongan dari Suku Madura menentukan pakaian adat Jawa Timur ini. Wanita Madura biasanya mengenakan kebaya rancongan. Kebaya ini memiliki motif sederhana dan biasanya terbuat dari kain tipis dan menerawang, seperti brokat.

Wanita Madura mengenakan kain batik yang dikenakan seperti rok panjang agar kebaya ini cocok dengan bawahannya. Ada berbagai motif, seperti Lasem, Strojan, dan Tabiruan.

Mengikuti kebaya rancongan, mereka mengenakan beberapa perhiasan emas seperti giwang emas, kalung berbentuk biji jagung, dan sisir emas yang disebut sisir dinar atau sisir cucuk.

3. Baju Mantenan

Baju Mantenan pria terbuat dari kain beludru hitam dan menyerupai beskap, yang merupakan jas resmi dalam tradisi Jawa Mataraman, yang memiliki panjang yang berbeda di bagian depan dan belakang. Jika kamu ingin tahu bagaimana beskap itu, kamu bisa mengingat-ingat pakaian yang sering dikenakan Didi Kempot, legenda campuran sari Indonesia.

Beskap ini memiliki motif berwarna emas yang terbuat dari kawat, yang konon awalnya terbuat dari emas, tetapi karena harga emas yang mahal, bahan kawat telah diubah.

Pakaian pertama wanita adalah kemben. Kemben adalah kain yang digunakan untuk menutupi dada dan perut wanita. Pakaian manten kemudian digunakan untuk menutupi bagian tubuh yang masih terbuka.

Bahannya sama dengan pakaian pria, tetapi motif yang dipilih terkesan lebih feminim. Bawahan Baju Manten, baik pria maupun wanita, menggunakan jarik bermotif batik. Motif batik yang dipilih seragam dimaksudkan untuk menegaskan bahwa keduanya sama.

4. Cak dan Ning

Baju Cak adalah beskap lengan panjang dengan banyak aksesori, terutama di depan dada sebelah kanan. Odheng menutup kepala Chak.

Orang-orang di bagian bawahan mengenakan jarik panjang bermotif batik hingga mata kaki, dan orang lain mengenakan celana panjang yang dibungkus kain batik pendek di atas lutut. Dengan demikian, diharapkan bahwa Cak yang mengenakan pakaian ini tampak cerdas, tampan, modern, dan cerdas.

Pakaian Ning adalah kebaya berwarna-warni dengan kain jarik bermotif batik di bawahnya. Pada awalnya, Ning menggunakan sanggul, atau bun, untuk rambutnya. Karena itu, kain yang menutup kepala, membiarkan rambut terlihat, mirip dengan kerudung tetapi tidak sama dengan jilbab.

5. Sarong Bahan

Satu lagi aksesori yang digunakan bersamaan dengan pakaian tradisional Jawa Timur adalah sarong yang terbuat dari bahan. Kain katun, sutra, atau satin, yang berkualitas tinggi dan nyaman digunakan, biasanya digunakan untuk membuatnya.

Orang sering menggunakan warna yang mencolok dan beragam, seperti hijau kotak, biru kotak, atau kuning keemasan. Saron bahan digunakan dengan diselempangkan di salah satu bahu. Untuk wanita, itu dapat digunakan sebagai kerudung.

6. Pakaian adat Jawa Timur Pese’an

Pulau Madura adalah tempat asal pakaian ini. Baju Pese’an biasanya dianggap unik dan mudah dikenali.

Pakaian ini biasanya digunakan oleh pedagang sate Madura, yang paling sering kita lihat dalam kegiatan sehari-hari. Pakaian pria terdiri dari kaos warna cerah yang mencolok dan celana hitam yang longgar. Ukurannya sangat besar dan tidak sesuai dengan tubuh.


Itulah dia beberapa jenis upacara adat Jawa Timur beserta pakaiannya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk lebih mengenal adat atau budaya yang ada di Jawa Timur ya!

Yuk, jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!

Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokostInstagram @infokost, dan TikTok @infokostid.

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare