...
kisah guru di indonesia
5-min read

5 Kisah Tentang Guru di Indonesia, Kenali Sosok Inspiratif

kisah guru di indonesia

Kisah guru di Indonesia demi memajukan pendidikan!

Guru, sebagai pahlawan yang tidak mendapatkan pengakuan resmi, dengan ikhlas mengorbankan segalanya demi memberikan pendidikan yang layak kepada murid-muridnya, bahkan dengan mengajar di daerah pedalaman.

Mereka tidak merasa kesulitan atau terbebani hidup di pedalaman. Kisah pahlawan tanpa tanda jasa ini sungguh menginspirasi. Ayo, kita lihat lebih dekat kisah mereka di bawah ini!

Beberapa Kisah Inspiratif Guru di Indonesia

Source: Unsplash.com

Berbagai kisah inspiratif guru di Indonesia bisa menjadi contoh bagi kita semua. Para pendidik ini gigih berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, para guru di Indonesia tetap setia berjuang demi menunjukkan dedikasi mereka terhadap dunia pendidikan. Mereka pantas dihormati sebagai “Pahlawan tanpa Tanda Jasa.”

Info wajib baca: 9 Rekomendasi Kado untuk Guru Laki Laki di Perpisahan Sekolah

1. Kisah guru di Indonesia, guru Betty punya empati tinggi pada murid

Sebuah kisah inspiratif kembali muncul dari seorang guru Indonesia yang dengan penuh dedikasi mengajar anak-anak didiknya. Betty Anggraeni, pengajar program Social Studies untuk kelas 8 di SMP Cikal Amri Setu, berhasil meraih penghargaan International CARE Award sebagai pendidik yang menunjukkan tingkat empati yang tinggi dalam menyelenggarakan proses pembelajaran bermakna, mengatasi berbagai tantangan di masa pandemi.

CARE Award merupakan penghargaan global bagi para guru yang memberikan kontribusi unik dan berbeda dalam pembelajaran, baik di sekolah maupun dalam komunitas, selama pandemi, dengan keempat karakteristik utama, yaitu Curious, Adaptable, Resilient, and Empathetic (Penasaran, Mudah Beradaptasi, Tangguh, dan Penuh Empati).

Sebagai seorang pendidik yang telah berkomitmen lebih dari 10 tahun di dunia pendidikan, Betty menyatakan bahwa lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan.

Sebagai guru yang dinilai memiliki empati tinggi, Betty menekankan betapa pentingnya empati tinggi dalam setiap guru Indonesia.

2. Menjadi guru di Pesisir Barat


Masih terdapat banyak guru, terutama para tenaga honorer, yang menghadapi gaji yang nggak memadai dan berbagai permasalahan lainnya, termasuk mengajar di daerah terpencil dengan akses yang sulit dijangkau. Contohnya, kisah di SD Negeri 26 Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Kondisi lokasinya yang berada di pegunungan dan terpencil membuat para pendidik mengalami kendala dalam memberikan pendidikan di wilayah tersebut. Isdiarto, seorang guru yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri 26 Krui, berbagi cerita dan pengalamannya kepada Lampung Geh selama mengajar di daerah tersebut.

Dia menceritakan pengalamannya ketika pertama kali mengajar di Pekon Bandar Dalam, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat. Isdiarto merasa terpukul dengan kondisi sekolah dan kesulitan akses jalan di daerah tersebut.

Apalagi saat musim penghujan, dibutuhkan waktu 3 sampai 4 jam dengan berjalan kaki untuk sampai di sekolah. Nggak hanya masalah akses jalan, tapi juga berbagai kendala lain seperti absennya aliran listrik dan ketergantungan pada tenaga surya.

Selain itu, terdapat keterbatasan akses internet dan kurangnya sumber daya manusia (SDM) dalam hal tenaga pengajar.

Info wajib baca: 10 Lagu Tentang Guru, Cocok Dinyanyikan di Hari Guru

3. Kisah guru di Indonesia, mengajar di pedalaman Flores Timur

Setiap harinya, Usman Ahmad Wato Wutun, seorang guru dari Sekolah Dasar Negeri Arang di Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berusaha mencapai sekolahnya untuk melaksanakan tugas mengajarnya. Sekolah Dasar tempatnya mengabdikan diri terletak di Arang, sebuah dusun terpencil yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Sekolah tersebut berjarak sekitar lima kilometer dari desa utama, dengan kondisi jalan yang rusak dan belum terdapat sambungan listrik. Usman menceritakan bahwa pada awalnya, dusun tersebut tidak memiliki sekolah, sehingga anak-anak harus berjalan kaki jauh menuju Desa Sagu untuk dapat bersekolah.

Pada tahun 2002, sebuah Sekolah Dasar didirikan di Dusun Arang. Usman menjadi salah satu guru perintis dalam pembangunan sekolah darurat yang dibuat dengan menggunakan bahan seadanya.

Sejak saat itu, Usman secara rutin melintasi hutan, menaklukkan bukit, dan melalui lembah untuk sampai ke sekolah yang berjarak lima kilometer dari tempat tinggalnya.

4. Aprilia Palupi dengan metode pembelajaran jarak jauh

Aprilia Palupi, seorang guru dari SMKN 1 Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengukir prestasi gemilang meski dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Dia sukses meraih dua penghargaan nasional, yakni dalam lomba kompetensi guru pertanian 2016 dan sebagai guru inspiratif di masa pandemi Covid-19 tahun 2020.

Penghargaan sebagai guru inspiratif diperoleh Aprilia berkat inovasinya dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Awalnya, Aprilia menggunakan metode ini sebagai cara untuk tetap memantau perkembangan murid-muridnya, terutama karena ia sering berkegiatan di luar sekolah untuk mengikuti pelatihan.

Keputusan ini ternyata menjadi langkah yang sangat bermanfaat ketika pandemi mewabah dan memaksa pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh. Dari inovasi dan kreativitasnya tersebut, Aprilia berhasil meraih penghargaan sebagai pengakuan atas usahanya.

Sebagai seorang guru yang selalu berdedikasi untuk kemajuan pendidikan, Aprilia terus berupaya berinovasi untuk memberikan metode pengajaran terbaik kepada murid-muridnya.

5. Kisah Guru di Indonesia, rela melewati hutan untuk mengajar di Tambora


Sugeng Purnomo adalah seorang guru di SDN 1 Tambora yang telah mengabdikan hidupnya untuk dunia pendidikan di Indonesia. Dia menemui panggilan tugasnya di sebuah sekolah di Desa Oi Bura, Kabupaten Bima, NTB. Lokasi sekolah ini tersembunyi di tengah perkebunan kopi yang nggak mudah dijangkau.

Demi memberikan ilmu kepada murid-muridnya, dia bahkan rela menempuh perjalanan sejauh 12 kilometer dari rumahnya, melintasi hutan belantara untuk sampai ke sekolah.

Keputusan ini diambil agar murid-muridnya dapat menerima pembelajaran dengan baik. Bahkan ketika pandemi melanda dan banyak sekolah beralih ke pembelajaran online, Sugeng tetap berkomitmen untuk datang mengajar. Hal ini karena wilayahnya, termasuk SDN 1 Tambora, nggak memiliki akses internet yang memungkinkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Sugeng dengan gigih mendatangi rumah murid-muridnya yang berlokasi sangat jauh dari sekolah. Meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan, semangat Sugeng dalam memberikan pengajaran tetap berkobar.

Dia telah mengabdikan dirinya sebagai guru di SDN 1 Tambora selama belasan tahun, meskipun statusnya masih sebagai guru honorer dengan gaji sekitar Rp300.000 per bulan. Dedikasinya terhadap dunia pendidikan sungguh luar biasa.

Sumber:

  • Kumparan.com dengan judul “Kisah Guru di Pesisir Barat: 4 Jam Susuri Jalan Berlumpur untuk ke Sekolah”
  • Kompas.com dengan judul “Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi” dan “Kisah Usman, Guru di Pedalaman Flores Timur, Jalan Kaki 5 Kilometer Susuri Hutan untuk Mengajar”
  • IDXchannel.com dengan judul “Kisah Inspiratif Guru di Indonesia, Berjuang demi Memajukan Pendidikan”

Itulah beberapa kisah inspiratif guru di Indonesia yang rela berjuang dalam kondisi apapun demi memajukan pendidikan Tanah Air.

Mau tahu info paling update lainnya? Biar nggak mati gaya, langsung saja follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid! Ada banyak informasi bermanfaat yang pastinya bikin kamu jadi ‘Si Paling Update’!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare