4 Tips Menulis Puisi Hujan Singkat | Lengkap dengan Contohnya
Menulis puisi hujan singkat menjadi hal yang menyenangkan. Berikut tips membuatnya!
Puisi hujan singkat adalah jenis puisi yang hanya memiliki beberapa baris dan bait, tetapi mampu menimbulkan perasaan dan menyampaikan pesan yang mendalam. Puisi ini seringkali berfokus pada ekspresi emosi seperti rindu, cinta, kesedihan, atau kerinduan.
Untuk membuat puisi yang indah dan dibaca banyak orang, pastinya memerlukan beberapa tips agar bisa menulis puisi yang menarik, tak terkecuali puisi hujan singkat. Berikut ini beberapa tips dan contohnya yang bisa kamu jadikan referensi.
Info wajib baca: Catat! 6 Penyebab Ketiak Basah serta Cara Mengatasinya
Tips untuk Menulis Puisi Hujan Singkat
Beberapa tips berikut dapat membantu kamu dalam membuat puisi hujan singkat yang indah dan bermakna:
- Pilihlah tema yang ingin kamu bahas. Sebelum kamu mulai menulis puisi, pastikan tema atau perasaan yang ingin kamu ungkapkan sudah ada. Apakah kamu ingin menggambarkan perasaan kesedihan, kerinduan, cinta, atau rindu? Tema ini akan menjadi dasar untuk puisi yang kamu tulis.
- Gunakan kata-kata sederhana dan mudah dipahami. Puisi hujan singkat cenderung lebih efektif ketika menggunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari bahasa yang terlalu rumit atau kiasan yang terlalu kompleks.
- Buatlah puisi yang memiliki ritme yang enak dibaca. Ritme adalah salah satu elemen penting dalam puisi. Cobalah untuk menciptakan pola ritme yang enak dibaca agar puisi kamu memiliki aliran yang lancar dan menyenangkan.
- Tambahkan unsur imajinasi. Jangan takut untuk mengggunakan unsur imajinasi dalam puisi kamu. Kamu dapat menciptakan gambaran visual yang kuat atau menggambarkan hujan sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar fenomena alam.
Puisi hujan singkat yang menarik dapat dibuat dengan menggunakan beberapa tips di atas. Puisi adalah alat yang indah untuk menyampaikan pesan dan membiarkan kamu berbicara secara bebas.
Contoh Puisi Hujan Singkat
Berikut ini adalah beberapa contoh puisi hujan singkat yang bisa kamu jadikan sebagai referensi:
1. Buah hujan
Hujan pun runtuh dari dahan dahan awan
Membawa pesan haru jantung laut
Selepas melewati udara kota desa dan hutan
Menyadap bermacam kisah yang membuat waktu hanyut
Lapis kelopak kenangan perlahan membuka dan mekar
Seperti tersentuhi pekabaran, panggilan nyanyian surga
Yang mencurah mencipta sajak dalam arus memusar
Menyuburkan kata kata yang menggelombang cahaya
Mengapa doa doa bumi telah memanggilnya turun
Karena mimpi api telah terlampau kuasa menjalar
Maka pohon langit melepaskan ranum buah rimbun
Sebelum semesta menyerpih terhampar terbakar
Info wajib baca: Weton Sabtu Wage: Peruntungan, Sifat, dan Jodoh Weton Sabtu Wage
2. Doa di bawah hujan
Petir memekik merobek sepi
Saat angin melindapkan irama hari
Dan kilat yang menjalari langit
Menjadi obor bagi kuncup cemas
Lalu mendung yang tergantung melepaskan
Pegangannya dari pundak langit yang hening
Jatuh menjadi serbuk nyala rindu
Menggenangi remah waktu
Kupejamkan mataku dengan keras
Hingga aku tak lagi tahu
Mana yang lebih deras
Air hujan atau air mataku
Tetes tetesnya menghidupkan mata air
Ayat ayat yang mengalir menyirami
Pohon pohon anggur
Di kebun keabadian
3. Hujan malam ini, oleh: Endang Nuraini
Malam ini hujan kembali mengguyur
Menghapus segala gundah yang menggelayut
Menepis segala resah yang mendesah
Membasuh duka, lara, nestapa
Menangis bersama hujan
Kan sembunyikan kepedihan
Kerisauan
Keputusasaan
Malam ini hujan kembali mengguyur
Meratapi siang yang congkak
Penuh kemunafikan
Tipu daya
Keangkaramurkaan
Malam ini hujan kembali mengguyur
Menuntun kita
Melupakan masa lalu
Mengubur perihnya luka
Mengais mimpi yang terkoyak
Merajut asa yang tersisa
4. Teh hangat dan hujan, oleh: Wahyu Wiji Sayekti
Kubungkus rapat, sekali.
Sampai tak ada yang curi dengar,
Tak ada mata-mata,
Atau bahkan yang bertanya pura-pura.
Teh hangat dan hujan,
Cukuplah mereka saja,
Tidak dengan yang lain.
Sembari menghabiskan detik pada jam dinding besar itu,
Kubungkus rapat semua rapal yang keluar dari suaramu dan suaraku.
Mari habiskan sisa hujan kemarin,
Hingga tegukan terakhir pada hangat gelas kita.
Lalu biarkan mereka bertanya-tanya. . .
5. Petrikor, Oleh: Zesty Dyanda
Siapa bilang hujan penuh kenangan?
Tapi itu benar adanya
Lalu aku harus berlama-lama menunggu ia turun
Demi secangkir aroma memori yang menyeruak dalam ruangan
Bagiku, selepas hari tak ada dirimu sudah cukup sulit menemukan waktu tanpa mengingatmu Mustahil tanpa mengenang kepulan pembicaraan berdua ketika bertemu
Entah itu diwakilkan kata-kata, atau hanya tatapan mata yang berbicara
Setiap detiknya bergerak, setiap itu pula rindu berdetak.
Berandai-andai apabila aku menahan kau saat lepas.
Berandai-andai aku cukup mampu merampas
Bisakah kita menjadi sepasang yang lebih pantas?
Atau kita memang hanya cukup sebatas bukan siapa-siapa meski lebih dari melampaui batas?
Kau adalah lawan yang cukup berat, jika ada yang bertarung tentang rasa nyaman
Kau memelukku erat dan memberikan rasa aman
Namun yang kuherankan, kita masih saja tak pernah lebih dari sekadar teman
Yang tak boleh tersorot saat keramaian
Itulah beberapa tips serta contoh dari puisi hujan singkat yang bisa kamu jadikan contoh ketika kamu ingin membuatnya. Ada yang tertarik untuk membuat puisi tersebut? Yuk, coba komen di bawah!
Jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!
Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid.
Cek Info Kost di Kotamu: