...
ra kartini
5-min read

Yang Menarik Tentang RA Kartini, Sang Cahaya Terang yang Terbit Sehabis Gelap

ra kartini

Siapa yang nggak tau RA Kartini? Simak beberapa fakta salah satu pahlawan wanita Indonesia yang sangat berpengaruh ini, yuk!

Siapa sih yang tak mengenal pahlawan nasional yang satu ini? Sudah bukan jadi rahasia umum bahwa perjuangan RA Kartini dalam mewujudkan kesetaraan gender begitu luar biasa.

Nah, buat kalian yang udah belajar sejarah di masa sekolah pasti udah nggak asing dengan salah satu tokoh pahlawan nasional wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita berikut. RA Kartini sendiri terkenal dengan bukunya yang berjudul “Habis Gelap, Terbitlah terang.

Mumpung sebentar lagi hari Kartini, kita gali lagi, yuk pelajaran semasa sekolah kita sedikit tentang RA Kartini berikut ini!

Siapa Itu RA Kartini?

ra kartini
Source: Tribun

RA Kartini atau yang punya nama panjang Raden Ajeng Kartini, adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang terkenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Indonesia. Ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.

Kartini berasal dari keluarga Jawa yang lumayan terpandang, dan beliau merupakan anak ke-4 dari 12 bersaudara. Meskipun hidup dalam lingkungan yang konservatif, Kartini memiliki minat yang kuat dalam pendidikan dan kebebasan perempuan.

Beliau adalah salah seorang tokoh nasional Indonesia yang dikenal sebagai pelopor pergerakan perempuan. Lahir dari keluarga yang cukup terpandang di Jawa, beliau mendapat pendidikan yang baik dan berkesempatan belajar di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun.

Semakin bertambahnya usia dan karena sering melakukan kegiatan surat menyurat dengan temannya di belanda, beliau mulai menyadari betapa tertinggalnya kondisi perempuan Indonesia dibandingkan dengan perempuan Eropa.

Untuk itu, beliau berjuang untuk memberikan pendidikan yang lebih baik bagi perempuan Indonesia agar mereka dapat membangun negara ini dan setara dengan laki-laki.

Selain itu, RA Kartini juga berjuang untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia seperti hak untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan serta tidak dipandang rendah hanya karena jenis kelaminnya.

Ia percaya bahwa semua manusia haruslah dilindungi sama di depan hukum dan mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang dan berperan dalam kehidupan masyarakat.

Ajaran dan pengaruh dari RA Kartini sendiri masih berlaku sampai saat ini, bahkan karena beliau juga para wanita menjadi lebih cerdas, berwibawa, dan bijaksana, hingga saat ini.

Info wajib baca: Ada Apa di Alun Alun Solo? Pencinta Wisata Sejarah Merapat, Yuk!

Yang Menarik Tentang RA Kartini

Setelah rewind sedikit tentang RA Kartini, sekarang saatanya kita liat fakta-fakta menarik seputar pahlawan emansipasi wanita yang satu ini! Yuk disimak biar bisa kenalan sama beliau lebih dalam!

1. Pintar berbahasa Belanda

Seperti yang udah diliat dari penjelasan di atas, Ibu Kartini dulunya bersekolah di sekolah yang udah pasti, kebanyakan orang-orang Belanda yang isi. Selain itu, beliau juga punya sahabat pena yang juga adalah orang Belanda.

Hal ini semakin memperjelas, kalau memang RA Kartini adalah seorang perempuan cerdas yang pandai berbahasa belanda dengan fasih. Bahkan beliau juga suka membaca beberapa buku berbahasa Belanda, loh! Langsung masuk ke poin selanjutnya, yuk!

2. Suka membaca buku

ra kartini
Source: Freepik

Nah, masih ada hubungannya seidkit, nih dengan poin pertama. Raden Ajeng Kartini sendiri menjadi seorang wanita yang gemar membaca buku, loh! Beberapa buku bahasa Belanda yang dibacanya ada buku karya Louis Coperus yang berjudul “De Stille Kraacht“, dan karya Van Eeden, “Augusta de Witt“.

Beliau juga membaca roman-roman yang beraliran feminis yang tentunya, rata-rata berbahasa belanda. Selain itu, beliau juga membaca dua buku karya Multatuli, yaitu Max Havelaar dan “Surat-Surat Cinta”. Karena kegemarannya inilah, beliau tumbuh jadi seorang wanita cerdas.

3. Mempelajari pola pikir perempuan Eropa lewat berbagai media

RA Kartini bisa memiliki pemikiran untuk turut memajukan perempuan Indonesia bukan tanpa alasan. Beliau ternyata sering mempelajari bagaimana pola pikir perempuan Eropa melalui surat-surat kabar, majalah, hingga buku.

Sejak mendapat pencerahan tersebut, Ibu Kartini mulai memperhatikan masalah emansipasi wanita dengan membandingkan para wanita Eropa dengan wanita Indonesia, dimana saat itu masih ada banyak hal yang menghambat para perempuan pribumi.

4. Teman dari Belanda yang selalu mendukung

Dari tadi kita lihat kalau RA Kartini ini sering berhubungan dengan seorang sahabat pena dari Belanda, siapa, sih dia, ini? Orang tersebut adalah Rosa Abendanon, dan Estelle “Stella” Zeehandelaar.

Kedua teman perempuan asal Belanda ini turut mendukung pemikiran-pemikiran dari Kartini terkait segala hal menyangkut emansipasi wanita di Indonesia.

Info wajib baca: Cleopatra, Kisah Legendaris Memesona dalam Sebuah Film Hollywood

5. Boleh jadi guru, tapi harus berhenti belajar

RA Kartini bercita-cita menjadi seorang guru, yang tentunya untuk mengajarkan para wanita Indonesia yang kala itu masih tertinggal di segmen pendidikan, jika dibandingkan dengan laki-laki.

Ayahnya, R.M. Sosroningrat, memperbolehkan beliau menjadi seorang guru. Namun sayangnya, beliau tidak dipernolehkan untuk melanjutkan pendidikannya di Batavia (sekarang Jakarta) dan Belanda.

Yang pada akhirnya, beliau tidak dapat melanjutanya cita-citanya baik belajar menjadi guru di Batavia, atau kuliah di negeri Belanda, meskipun ketika itu beliau menerima beasiswa untuk belajar kesana. Sedih banget 🙁

6. Mendirikan sekolah wanita pertama

ra kartini
Source: BabatPost.com

Setelah menikah, beruntungnya suami dari RA Kartini, yaitu K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, memperbolehkan beliau untuk mendirikan sekolah wanita pertama. Karena suaminya tahu betul keinginan dari istri tercintanya untuk memajukan wanita Indonesia.

Sekolah wanita tersebut berdiri di sebelah kantor pemerintahan Kabupaten Rembang yang bernama Sekolah Kartini. Di mana sekarang gedung tempat pertama kali sekolah ini didirikan, sekarang dikenal sebagai Gedung Pramuka.

Sekolah tersebut didirikan oleh keluarga Van Deventer yang merupakan tokoh Politik Etis kala itu. Pembangunan sekolah tersebut kemudian berlanjut di Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan berbagai daerah lainnya.

7. Wafatnya RA Kartini dan lahirnya buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”

RA Kartini sendiri wafat setelah melahirkan seorang putra yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904. Beliau meninggal di usianya yang ke 25 tahun, dan dimakamkan di Desa Bulu, Rembang.

Setelah afatnya RA Kartini, seorang pria Belanda yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda, bernama J.H. Abendanon, mengumpulkan surat-surat yang pernah ditulis oleh RA Kartini saat aktif melakukan korespondensi dengan teman Eropa-nya kala itu.

Inilah yang menjadi cikal bakal sebuah buku yang awalnya berjudul “Door Duisternis tot Licht“, yang kemudian diterjemahkan menjadi  “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”, dan diterbitkan pada tahun 1911. Buku ini sendiri dicetak ulang sebanyak lima kali pada masa itu.

Uniknya lagi, khusus pada cetakan kelima terdapat surat-surat yang pernah ditulis oleh RA Kartini. Dimana pemikiran RA Kartini saat itu menarik perhatian orang-orang, terutama orang Belanda, karena beliau adalah wanita pribumi yang menulis surat dengan bahasa Belanda.

Pada akhirnya, setelah berkali-kali dicetak ulang, judul buku hasil dari kumpulan sura berisi pemikiran RA Kartini ini diberi nama “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Ajaran dari buku ini pun mempengaruhi, dan banyak merubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi saat itu.

8. Tokoh yang terinspirasi

Karena pemikiran beliau yang berhasil mengubah pandangan masyratakat luas terhadap wanita pribumi, W.R Soepratman kemudian terinspirasi untuk menciptakan lagu ibu kita kartini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas jasa-jasa beliau.

Nggak hanya sampai di situ, bahkan presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang mana keputusan tersebut menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Bahkan Ir. Soekarno sendiri yang memilih tanggal lahir dari RA Kartini sebagai hari nasional untuk diperingati sebagai “Hari Kartini” hingga masa kini, yaitu pada tanggal 21 April.


Fakta-fakta menarik tentang RA Kartini di atas keren-keren, kan? Sebagai para wanita, kita juga harus ikut serta meneruskan jejak Kartini. Dengan menjadi wanita yang cerdas, dan turut mencerdaskan orang lain. Semoga informasi di atas menginspirasi kita semua, ya! Selamat Hari Kartini!

Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare