...
strict parents
5-min read

Mengenal Strict Parents dan Dampaknya Pada Anak

strict parents

Kamu anak dari strict parents? Atau belum tau soal strict parents?

Sudahkah kamu merasakan bagaimana hidup dengan orangtua yang sangat mengatur? Atau mungkin kamu sendiri adalah seorang orang tua yang terkenal ketat dalam mendidik anak-anaknya, atau biasa disebut strict parents?

Apapun itu, tak bisa dipungkiri bahwa memiliki orangtua strict bukanlah suatu hal yang mudah untuk dihadapi. Namun, tahukah kamu bahwa semua kebijakan dan aturan tersebut ada alasannya? Yuk, mari kita pelajari lebih lanjut tentang apa itu strict parents dan alasan mereka dibentuk!

Apa itu Strict Parents?

Strict parents, atau orangtua yang ketat, merujuk pada pola pengasuhan di mana orangtua menerapkan aturan yang ketat dan konsisten dalam mengatur kehidupan anak-anak mereka. Mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap perilaku, kedisiplinan, dan prestasi akademik anak-anak mereka.

Pendekatan ini dapat mencakup larangan terhadap perilaku tertentu, pengawasan yang ketat terhadap waktu dan aktivitas anak, serta tekanan untuk mencapai keunggulan dalam segala hal. Meskipun tujuan utama orangtua yang ketat adalah melindungi anak-anak mereka dan membentuk karakter yang baik, ada pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan.

Hal positif dari pola asuh yang ketat

Pertama-tama, orangtua yang ketat sering kali membangun kerangka kehidupan yang teratur dan disiplin bagi anak-anak mereka. Aturan yang jelas dan konsisten membantu anak-anak memahami batasan yang ada dan menumbuhkan tanggung jawab diri.

Dalam lingkungan seperti itu, anak-anak dapat belajar menghargai waktu, bekerja keras, dan mengejar tujuan dengan tekun. Disiplin ini dapat membantu mereka mengembangkan kebiasaan yang baik, seperti mengatur waktu dengan bijak, merencanakan pekerjaan rumah, atau menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu.

Orangtua yang ketat juga cenderung memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dengan sangat serius. Mereka mendorong prestasi akademik yang tinggi dan menekankan pentingnya belajar.

Dalam upaya untuk memastikan anak-anak mencapai kesuksesan, orangtua yang ketat akan memantau perkembangan akademik anak-anak mereka, memberikan bimbingan, dan menawarkan dukungan.

Pendekatan ini dapat membantu anak-anak mengembangkan disiplin belajar, kemandirian, dan sikap bertanggung jawab terhadap pendidikan mereka sendiri.

Kekurangannya

Selain itu, orangtua yang ketat sering kali memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi terhadap keselamatan anak-anak mereka. Mereka mungkin menerapkan pembatasan dan pengawasan yang ketat dalam hal pergaulan, lingkungan, dan kegiatan yang dapat dilakukan anak-anak mereka.

Meskipun hal ini dilakukan dengan niat baik, beberapa kritik terhadap pendekatan ini menyatakan bahwa terlalu banyak pengawasan dapat menghambat perkembangan sosial anak-anak.

Anak-anak yang tumbuh dengan orangtua yang ketat mungkin kurang berpengalaman dalam menghadapi tantangan dan mengambil keputusan secara mandiri.

Selain itu, pola pengasuhan yang ketat juga dapat berdampak pada hubungan orangtua-anak yang tegang. Anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang sangat ketat sering merasa terkekang atau tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri.

Mereka mungkin merasa terlalu ditekan atau dipaksa untuk memenuhi harapan yang tidak realistis. Hal ini dapat mengarah pada perasaan cemas, rendah diri, atau kurangnya kemandirian pada masa dewasa. Oleh karena itu, perlu seimbang antara pengawasan dan kebebasan dalam pendekatan pengasuhan.

Dalam konteks budaya tertentu, pola pengasuhan yang ketat dapat menjadi norma. Beberapa budaya mendorong standar yang tinggi dalam hal kesuksesan, prestasi, dan ketaatan terhadap nilai-nilai tradisional.

Di sisi lain, di beberapa budaya, orangtua yang ketat mungkin dipandang sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang yang mendalam terhadap anak-anak mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu dan keluarga unik, dan pendekatan pengasuhan yang cocok bagi satu keluarga mungkin tidak cocok untuk keluarga lain.

Info wajib baca: Apa Arti Mimpi Dikejar Orang Gila? Simak Penjelasannya di Sini!

Dampak Orang Tua yang Kaku pada Anak

strict parents
Source: Kompasiana.com

Menjadi orang tua yang ketat atau “strict” terhadap anak dapat memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif, tergantung pada konteks dan pendekatan yang digunakan. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi ketika orang tua menjadi strict terhadap anak:

1. Kemandirian yang terbatas

Ketika orang tua memberlakukan aturan yang ketat dan mengontrol setiap aspek kehidupan anak, hal ini dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan sendiri atau menghadapi tantangan tanpa bantuan orang tua.

2. Rendahnya kepercayaan diri

Ketika orang tua terlalu kritis dan selalu mengarahkan anak untuk mencapai standar yang sangat tinggi, anak dapat mengalami tekanan yang berlebihan dan merasa tidak mampu memenuhi harapan orang tua. Ini dapat menyebabkan rendahnya kepercayaan diri dan rasa harga diri yang rendah.

3. Ketidakmampuan untuk mengelola emosi

Anak yang dibesarkan dengan orang tua yang ketat mungkin memiliki kesulitan dalam mengenali, mengungkapkan, dan mengelola emosi mereka dengan sehat.

Mereka mungkin merasa takut atau tidak nyaman untuk berbagi perasaan mereka dengan orang tua, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial dan emosional yang penting.

Para strict parents juga harus berhati-hati dan jangan sampai anak terkena jenis gangguan mental gejala dan penyebabnya berikut ini.

4. Perilaku yang melawan atau menyembunyikan

Beberapa anak mungkin merespon ketatnya pengawasan dengan melakukan perilaku melawan atau mencoba menyembunyikan hal-hal dari orang tua. Mereka mungkin merasa terkekang atau ingin mendapatkan kebebasan yang lebih besar, sehingga mengambil risiko atau berbohong kepada orang tua.

5. Rendahnya hubungan orang tua-anak

Ketika orang tua terlalu ketat, hubungan dengan anak dapat terpengaruh. Anak mungkin merasa jarak emosional dengan orang tua, kurangnya dukungan emosional, atau merasa sulit untuk berkomunikasi dengan mereka. Ini dapat menghambat perkembangan hubungan yang sehat dan saling percaya antara orang tua dan anak.

Info wajib baca:

Faktor Penyebab Seseorang Menjadi Orang Tua yang Kaku

strict parents
Source: Dancow

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap orang tua dalam mendisiplinkan dan mengasuh anak-anak mereka dengan ketat. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin memengaruhi seseorang menjadi orang tua yang tegas:

1. Nilai-nilai dan latar belakang budaya

Nilai-nilai dan latar belakang budaya seseorang dapat memainkan peran penting dalam gaya pengasuhan yang mereka terapkan. Beberapa budaya atau keluarga mungkin memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi akademik, perilaku, atau tradisi tertentu. Dalam upaya untuk mempertahankan nilai-nilai dan tradisi tersebut, mereka mungkin cenderung menjadi orang tua yang tegas dan membatasi kebebasan anak-anak mereka.

2. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi masa kecil seseorang dapat mempengaruhi cara mereka mengasuh anak-anak mereka. Jika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang ketat atau memiliki pengalaman traumatis, mereka mungkin menjadi orang tua yang tegas untuk mencoba mencegah anak-anak mereka mengalami hal yang sama.

3. Keamanan dan perlindungan

Beberapa orang tua mungkin menjadi tegas karena kekhawatiran mereka tentang keselamatan dan keamanan anak-anak mereka. Mereka mungkin percaya bahwa dengan mengatur batasan yang ketat, mereka dapat melindungi anak-anak mereka dari bahaya dan mengajarkan mereka kebiasaan yang baik.

4. Keprihatinan terhadap masa depan

Orang tua yang tegas sering kali memiliki keprihatinan yang besar terhadap masa depan anak-anak mereka. Mereka mungkin berusaha untuk membentuk dan mengarahkan anak-anak mereka menuju kesuksesan, baik dalam pendidikan, karier, atau kehidupan pribadi.

Dalam hal ini, keketatan mereka diharapkan dapat membantu anak-anak mereka untuk fokus dan mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Ketakutan dan kekhawatiran

Beberapa orang tua mungkin memiliki ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan terkait dengan kehidupan anak-anak mereka. Mereka mungkin merasa perlu untuk mengontrol setiap aspek kehidupan anak-anak mereka, termasuk pilihan teman, aktivitas, atau lingkungan sosial, karena takut bahwa hal-hal tersebut dapat membahayakan anak-anak mereka.

6. Kurangnya pemahaman

Dalam beberapa kasus, orang tua yang tegas mungkin memiliki pemahaman yang terbatas tentang perkembangan anak atau tidak memiliki strategi pengasuhan yang lebih adaptif.

Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pendidikan atau sumber daya yang memadai, sehingga mereka mengandalkan pendekatan yang lebih konservatif dan tegas.


Sebagai orang tua, boleh berlaku tegas pada anak, tapi jangan sampai berlebihan, apalagi sampai jadi sangat kaku, apalagi sampai membatasi macam-macam interaksi sosial pada anak yang membuatnya tidak bisa bersosialisasi dengan baik.

Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare