4 Fakta Menarik Sungai Ciliwung dan Sejarahnya, Nggak Hanya Terkenal dengan Banjir!
Sungai Ciliwung menjadi salah satu sumber air yang mempunyai manfaat besar bagi warga Jakarta
Apa yang ada di pikiran kamu saat mendengar nama Sungai Ciliwung? Bagi para penduduk yang tinggal di Jakarta, sungai ini merupakan salah satu yang identik dengan banjir khususnya pada saat musim penghujan.
Namun, apa kamu tahu bahwa sungai ini merupakan aliran yang mempunyai sejarah penting dalam sejarah Jakarta? Bahkan, sungai yang telah ada sejak zaman kerajaan ini juga telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kota ini, lho.
Yuk, cari tahu sejarah lengkap dan fakta menarik mengenai Sungai Ciliwung di artikel ini. Simak sampai habis, ya!
Mengenal Kegunaan Sungai Ciliwung
Sungai Ciliwung merupakan salah satu aliran air yang cukup besar dan panjang di Pulau Jawa. Aliran utama sungai ini mempunyai panjang hampir 120 km dengan daerah tangkapan air yang mencapai 387 km persegi. Dengan panjangnya, sungai ini juga melintasi beberapa kota seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi Jakarta.
Buat kamu yang belum tahu, hulu Sungai Ciliwung ini ternyata berada di mata air Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Telaga Saat yang terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Sementara itu, muara dari sungai ini langsung mengarah ke Laut Jawa yang berada di daerah utara Jakarta.
Nah, nama Ciliwung pun diambil dari kata “Ci” yang berarti air, dan “Haliwung” yang berarti keruh. Sungai yang sudah ada sejak masa Kerajaan Pajajaran ini pun menjadi sumber air yang sangat vital bagi masyarakat kota Batavia.
Info wajib baca: Mengenal Tumbuhan Lumut: Ciri-ciri, Manfaat dan Jenis-jenisnya
Walau namanya haliwung, atau keruh, namun pada masa kependudukan Belanda ternyata air di sungai ini sangat bersih dan jernih sehingga sering kali digunakan sebagai tempat berbagai macam aktivitas termasuk mandi, cuci, dan kakus.
Sayangnya, sejak tahun 1960, sungai ini dianggap sudah tidak layak lagi untuk kegiatan konsumsi. Namun begitu, sungai ini masih dimanfaatkan untuk beberapa keperluan lainnya.
Bahkan, hingga saat ini, Sungai Ciliwung juga masih digunakan sebagai sumber pendapatan sebagian masyarakat. Pasalnya, sungai sering kali digunakan masyarakat dengan menawarkan jasa penyeberangan atau jasa cuci pakaian.
Fakta Menarik Sungai Ciliwung
Walau terkenal dengan luapannya yang sering kali menyebabkan banjir, namun Sungai Ciliwung ternyata mempunyai beberapa fakta menarik di belakangnya, lho. Berikut di antaranya:
1. Memiliki sejarah panjang sejak zaman kerajaan
Termasuk ke dalam sungai yang sudah sejak lama ada, Ciliwung pastinya nggak lepas dari cerita sejarah di belakangnya. Selain menjadi sumber kehidupan masyarakat kota Batavia, sungai ini juga mempunyai kontribusi yang besar pada zaman Kerajaan Pajajaran.
Pasalnya, sungai ini merupakan benteng alami Kerajaan Pajajaran untuk melindunginya dari serangan musuh. Bahkan, Kesultanan Banten membutuhkan waktu hingga 40 tahun lebih untuk menaklukkan Pakuan. Sebabnya, tak lain karena keberadaan benteng alam yang mengitari Kerajaan Pajajaran yang salah satunya adalah Sungai Ciliwung.
Selain itu, pada Pertempuran Batavia, Kerajaan Mataram yang datang untuk mengusir VOC bahkan harus membendung sungai tersebut dan menyebarkan wabah kolera di Sungai Ciliwung. Hal ini pun membuat banyak warga Batavia tewas, termasuk di dalamnya pimpinan VOC, Jan Pieterszoon Coen.
2. Menjadi rumah untuk berbagai hewan endemik
Sungai Ciliwung merupakan rumah bagi 270 ikan endemik yang dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber konsumsi dan pendapatan. Sayangnya, angka tersebut semakin berkurang dan kini menyisakan sekitar 20 jenis ikan saja.
Pengurangan spesies ikan yang hidup di aliran air ini antara lain karena terjadinya pencemaran yang begitu parah sehingga mengakibatkan sekitar 92,5 persen ikan yang tadinya hidup di Ciliwung menjadi punah.
Berbagai hewan yang hidup di air pun bisa dengan mudah ditemukan di sini mulai dari ikan, bulus, kura-kura, buaya, dan beberapa hewan lainnya seperti kupu-kupu, burung bangau, hingga berang-berang.
Info wajib baca: Menawarkan Keindahan Alam, Berikut 6 Rekomendasi Wisata di Cimahi
3. Hari Sungai Ciliwung
Sejak tahun 2012, Hari Sungai Ciliwung mulai diperingati tiap tanggal 11 November. Penetapan tanggal ini dilakukan berdasarkan temuan dua ekor bulus yang masih hidup dan menjadi simbol eksistensi hewan endemik.
Nah, pada tanggal itu pula, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk menciptakan momen kepedulian dengan menjaga dan membebaskan Ciliwung dari segala permasalahan di dalamnya.
4. Sodetan Ciliwung
Sungai Ciliwung sudah terlanjur dikenal sebagai aliran air yang memiliki banyak permasalahan termasuk banjir dan sampah. Pada Desember tahun 2013, dibangunlah proyek Sodetan Ciliwung untuk mencegah terjadinya banjir dengan membangun terowongan sepanjang 1,26 km yang akan mengalirkan air dari sungai ini ke Kanal Banjir Timur.
Dengan dibangunnya Sodetan Ciliwung ini, diharapkan nantinya dapat mengurangi debit air hingga 60 meter kubik per detik saat status siaga 1. Sebagai perbandingan, debit air yang bisa ditampung saat ini mencapai 508 kubik per detik.
Nah, itulah beberapa informasi penting yang perlu kamu tahu mengenai Sungai Ciliwung. Bagaimana pendapat kamu mengenai sungai terpenting di Jakarta ini? Tulis di kolom komentar, yuk!
Jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!
Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid.
Cek Info Kost di Kotamu: