Mengenal Tari Kecak: Sejarah, Gerakan, dan Pola Lantai yang Digunakan
-
by yoga - 25 September 2023
Tari Kecak menggunakan pola lantai yang melingkar. Simak penjelasan lengkapnya di sini!
Siapa yang nggak bangga dengan menjadi warga Indonesia, nih? Dengan segala kekayaan alam dan budayanya membuat Indonesia menjadi negara yang sangat menarik untuk dijelajahi.
Tari Kecak adalah salah satu contoh kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Nah, tarian khas Bali ini pun menjadi salah satu kesenian yang sudah mendunia dan dikenal banyak orang, lho.
Apa kamu tertarik untuk mempelajari jenis tarian daerah satu ini? Yuk, cari tahu pengertian dan bagaimana pola lantai dari Tari Kecak di artikel ini. Simak sampai habis, ya!
Mengenal Tari Kecak
Tari Kecak adalah sebuah bentuk seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Bali. Tarian ini memiliki ciri khas dengan pola gerakan yang disertai dengan irama dan suara yang bersifat vokal.
Salah satu hal yang membedakan tari Kecak adalah penggunaan vokal “cak” yang dilakukan oleh sejumlah penari laki-laki yang duduk membentuk lingkaran. Gerakan dan irama vokal ini diatur dengan cermat, menciptakan ritme yang kuat dan mengesankan.
Cerita yang diangkat dalam tarian ini umumnya mengambil tema dari epik Ramayana, khususnya pada bagian di mana Dewi Sita diculik oleh Rahwana. Pertunjukan tari Kecak biasanya dilakukan di ruang terbuka dengan penari laki-laki yang berjumlah puluhan hingga ratusan membentuk lingkaran.
Info wajib baca: Melestarikan Budaya Lewat Geguritan Bahasa Jawa Singkat: Pengertian dan Beberapa Contoh
Pada tarian ini, para penarik duduk bersila dan mengangkat tangan ke udara, sambil bersama-sama menghasilkan suara “cak” yang berirama.
Tari Kecak bukan hanya mengandung nilai seni semata, tetapi juga memiliki nilai-nilai budaya dan spiritual yang dalam. Dalam setiap gerakan dan irama suara yang dihasilkan, tari Kecak menggambarkan semangat kebersamaan, solidaritas, dan persatuan.
Hal ini sejalan dengan budaya masyarakat Bali yang sangat menghargai nilai-nilai gotong royong dan kekompakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Bahkan, Tari Kecak juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata Bali yang memikat wisatawan dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikan keindahan budaya dan seni yang dimiliki oleh pulau ini.
Bagaimana Pola Lantai Tari Kecak?
Dalam Tari Kecak, para penari tersebut membentuk formasi lingkaran yang kuat. Mereka duduk dengan kaki bersila, menciptakan lingkaran yang penuh dengan energi dan semangat.
Nah, Tari Kecak juga menggunakan pola lantai tersendiri dalam gerakannya, lho. Pola lantai adalah salah satu aspek penting dari setiap pertunjukan tari tradisional. Ini adalah garis atau bentuk yang dibentuk oleh perpindahan gerakan penari atau formasi penari untuk menciptakan tampilan visual yang indah.
Dalam Tari Kecak, pola lantai yang digunakan adalah pola melengkung dengan barisan penari yang duduk, menciptakan lingkaran dengan ruang kosong di bagian tengahnya.
Ruang kosong ini tidak hanya menjadi elemen visual yang menarik, tetapi juga memiliki peran penting dalam pengembangan cerita. Di dalam ruang kosong inilah penari lain akan menjalankan potongan-potongan kisah Ramayana. Ruang kosong tersebut menjadi panggung di mana cerita hidup dan bergerak, menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton.
Properti Khas Tari Kecak
Pementasan Tari Kecak tidak hanya mengandalkan gerakan penari dan pola lantai yang indah, tetapi juga melibatkan berbagai properti khas yang memberikan nuansa yang khusus dan mendalam pada pertunjukan. Berikut adalah beberapa properti yang sering digunakan dalam Tari Kecak:
1. Properti Tari Kecak: Bara Api
Bara api merupakan properti utama dalam Tari Kecak. Properti ini digunakan dalam bagian pertunjukan di mana penari, dengan berani dan tanpa alas kaki, menginjak-injak bara api. Ini adalah momen yang penuh keberanian dan menggambarkan pengendalian diri yang tinggi dari para penari.
2. Bunga Kamboja
Seperti dalam budaya Bali pada umumnya, bunga kamboja memiliki peran penting dalam Tari Kecak. Bunga kamboja diselipkan di daun telinga penari, memberikan sentuhan keindahan alami pada penampilan mereka.
3. Properti Tari Kecak: Gelang Kerincing
Gelang kerincing digunakan oleh penari utama, terutama penari laki-laki yang memerankan karakter-karakter penting dalam cerita Ramayana. Properti ini memberikan elemen audiovisual yang menarik saat gelang-gelang ini berdenting selama gerakan tarian.
Info wajib baca: 5 Upacara Adat di Jawa Timur yang Perlu Kamu Tahu | Yuk, Lestarikan Warisan Budaya Ini!
4. Properti Tari Kecak: Selendang
Selendang hitam putih dengan motif kotak-kotak digunakan oleh penari Kecak. Selendang ini bukan hanya aksesori, tetapi juga membawa makna mendalam. Warna hitam dan putih mewakili konsep Rwa Bhineda dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan keselarasan dalam perbedaan.
5. Properti Tari Kecak: Topeng
Topeng digunakan oleh penari utama yang memerankan karakter-karakter penting dalam kisah Ramayana, seperti Hanoman, Sugriwa, dan Rahwana. Topeng ini menambahkan dimensi dramatis pada pertunjukan dan membantu penonton mengenali karakter-karakter tersebut.
6. Tempat Sesaji
Di beberapa lokasi pertunjukan Tari Kecak, kamu akan menemukan tempat sesaji. Tempat ini digunakan untuk memberikan persembahan kepada roh dan dewa-dewa, serta untuk mendatangkan keberuntungan dan perlindungan bagi pertunjukan.
Nah, apakah kamu sudah pernah menyaksikan Tari Kecak dan memahami pola lantai yang digunakan? Share cerita kamu di kolom komentar, yuk!
Jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!
Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid.
Cek Info Kost di Kotamu:
