by 
Apakah kamu sudah pernah melihat secara langsung beberapa rumah adat Indonesia ini?
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki kebudayaan paling beragam. Hal tersebut lantaran Indonesia memiliki berbagai suku, dari Sabang sampai Merauke.
Setiap suku pastinya memiliki adat, budaya, seni, pakaian, hingga rumah adatnya masing-masing. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa rumah ada tradisional di Indonesia yang unik dan populer. Kira-kira rumah adat apa saja, ya? Untuk tahu lebih jelasnya, yuk, langsung baca sampai habis, guys!
Info wajib baca: Rumah Adat Aceh: Makna, Ciri Khas, dan Gambar Bangunannya
Rumah Adat Terunik dan Terpopuler di Indonesia
Rumah adat di Indonesia memiliki perbedaan bentuk, penggunaan bahan, hingga fungsi pada masing-masing suku. Memang, mayoritas rumah adat di Indonesia berbentuk rumah panggung yang bertujuan untuk menghindari banjir dan binatang buas pada masa dulu.
Namun, ada beberapa di antaranya yang memiliki keunikan dan cukup populer di kalangan masyarakat. Penasaran apa saja? Yuk, cek daftarnya di bawah ini!
1. Rumah Bolon
Rumah Bolon atau sering disebut sebagai Rumah Tradisional Batak Toba ini berasal dari Sumatera Utara. Uniknya, rumah adat ini bisa dihuni oleh 5 hingga 6 keluarga sekaligus. Selain itu, saat memasuki Rumah Bolon, kamu harus menaiki tangga di bagian tengah rumah yang memiliki anak tangga berjumlah ganjil.
Bangunan Rumah Bolon terdiri dari tiang kayu raksasa (tiang penyangga), yang di bawah masing-masing tiang tersebut ditanam kepala tengkorak orang. Hal itu lantaran mereka memiliki kepercayaan bahwa dengan menanam kepala tengkorak, mereka akan mendapatkan keselamatan dan keturunan yang terhindar dari roh-roh jahat.
Rumah Bolon memiliki beberapa ruangan karena dihuni oleh beberapa keluarga, dan pembagian ruangan tersebut diatur dan disesuaikan oleh ketentuan adat mereka yang kuat. Ada “Jabu Bong” yang dihuni oleh anggota keluarga tertinggi, “Jabu Soding” yang diperuntukkan untuk wanita yang sudah menikah tetapi belum memiliki rumah sendiri, hingga “Jabu Suhat” untuk anak laki-laki tertua yang sudah berkeluarga.
2. Rumah Honai
Rumah Honai merupakan rumah adat yang berasal dari Provinsi Papua, tepatnya milik Suku Dani. Honai berasal dari kata “Husn” yang berarti laki-laki dan “Ai” yang berarti rumah. Sesuai dengan artinya, Rumah Honai merupakan rumah yang dikhususkan untuk laki-laki, dan perempuan tidak boleh untuk masuk meskipun statusnya sudah menikah.
Rumah adat Indonesia ini memiliki ciri khas yang berbentuk dasar lingkaran dengan rangka kayu beratap kerucut yang terbuat dari jerami. Tinggi rumahnya pun hanya 2,5 meter. Di dalam rumah tersebut, terdapat 2 lantai. Meskipun tidak memiliki space yang luas, namun dua lantai tersebut memiliki fungsi yang berbeda.
3. Rumah Krong Bade
Rumah Krong Bade merupakan rumah adat Indonesia yang berasal dari Aceh dengan tangga yang berjumlah ganjil. Tangga pada rumah adat ini berjumlah tujuh hingga sembilan anak tangga. Bentuk rumahnya juga unik, yang mana memanjang dari timur ke barat menyerupai persegi panjang.
Uniknya, rumah adat Indonesia ini berbahan dasar bangunan yang berasal dari alam. Selain itu, pembuatannya tidak menggunakan paku, melainkan tali untuk menguatkan bahan bangunan yang satu dengan yang lainnya. Dinding Rumah Krong Bade juga terbuat dari kayu enau yang dihiasi dengan lukisan dan atapnya terbuat dari daun rumbia.
Sedangkan pada bagian pintu, dibuat lebih rendah dengan balok bagian atasnya sehingga kalau ada tamu masuk harus menundukkan kepalanya. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, bentuk pintu tersebut ditujukan sebagai bentuk penghormatan kepada pemilik rumah.
4. Rumah Sulah Nyanda
Rumah Sulah Nyanda adalah rumah adat yang berasal dari Provinsi Banten dan terletak di dalam pegunungan yang dihuni oleh Suku Baduy. Pembuatan Rumah Sulah Nyanda dilakukan secara gotong royong menggunakan kayu, bambu, ijuk, rotan, hingga rumbia. Lalu, pada bagian dasar pondasinya menggunakan batu kali atau umpak sebagai landasannya.
Rumah adat ini hanya berukuran 9 x 12 meter, di mana masyarakat setempat memiliki prinsip bahwa tidak boleh merusak alam untuk membangun sebuah rumah. Selain itu, mereka memiliki kepercayaan bahwa tidak boleh menggunakan paku dan besi untuk memperkokoh rumah dan juga tidak boleh mengecatnya agar terjaga keasliannya.
Menariknya lagi, untuk rumah di beberapa perkampungan Baduy, diberi tanda dari bambu dan ijuk dengan bentuk lingkaran atau tanduk. Hal tersebut untuk menandakan bahwa rumah tersebut memiliki arti khusus.
Bentuk lingkaran tersebut menandakan bahwa penghuninya belum pernah melanggar larangan adat dan memberikan arti ketentraman. Sedangkan, bentuk tanduk diartikan bahwa penghuninya pernah berurusan dengan peradilan adat atau pernah melanggar larangan adat.
Info wajib baca: Mengenal Pesona Adat Maluku, dari Sejarah, Pakaian, Upacara, hingga Senjata Tradisionalnya
5. Rumah Kebaya
Rumah Kebaya adalah rumah adat Betawi yang memiliki bentuk atap rumah seperti lipatan kebaya. Atap Rumah Kebaya berbentuk seperti pelana yang dilipat dengan material atap terbuat dari genteng. Sementara pondasi bangunan, dibuat menggunakan susunan batu kali yang menyokong tiang-tiang rumah tersebut.
Uniknya, Rumah Kebaya memiliki ornamen bernama hiasan gigi balang yang menghiasi bagian ujung atap atau lisplang rumah. Motif gigi balang juga meliputi wajik, wajik susun dua, potongan waru, dan kuntum melati. Gigi balang sendiri juga menandakan bahwa masyarakat Betawi mempunyai pertahanan kuat dalam hidupnya.
Nah, itulah beberapa rumah adat di Indonesia yang cukup populer di kalangan masyarakat. Dari beberapa rumah adat di atas, mana yang menurutmu paling unik? Tulis pendapatmu di kolom komentar, yuk!
Yuk, jadikan kegiatan rebahan dan scroll hp kamu jadi lebih berwarna dengan mengikuti info paling update dari Infoblog!
Mau tahu tips keuangan paling jitu biar cepat jadi sultan? Cari resep masakan untuk menu di rumah? Atau mau tahu kabar zodiak terkini sebagai referensi kamu dalam menjalani hari? Langsung aja cek media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid.
Cek Info Kost di Kotamu:
