by 
Struktur organisasi kampus itu apa, sih? Kenali juga jabatan serta fungsinya berikut!
Setiap organisasi seperti organisasi sepakbola, sampai organisasi kampus, pasti punya yang namanya struktur. Nah, struktur organisasi ini merupakan hierarki kepemimpinan yang juga membedakan tanggung jawab dan peran masing-masing anggota.
Dalam lingkungan kampus, struktur organisasi juga mempunyai fungsi yang serupa. Buat kamu yang tertarik bergabung di organisasi kuliah, tentunya penting untuk mengetahui hierarki kepemimpinan ini.
Saat menjadi bagian dari organisasi kampus, kita seringkali bingung tentang siapa yang bertanggung jawab pada suatu bagian di kampus. Makanya, dalam artikel kali ini kita bakal mengenal lebih dekat tentang jabatan dan fungsi dalam struktur organisasi kampus. Yuk, simak bersama-sama!
Struktur Organisasi Kampus Secara Umum
Secara umum, struktur organisasi yang sering ditemukan di setiap organisasi kemahasiswaan di kampus selalu meliputi ketua dan wakilnya, kepala divisi/departemen/bidang, serta anggota.
Ada juga jabatan khusus yang perlu kamu ketahui di bawah ini!
1. Ketua dan wakil ketua
Dalam organisasi kampus, jabatan tertinggi dipegang oleh ketua lalu diikuti oleh wakilnya. Jika organisasinya bersifat kemahasiswaan dalam lingkup fakultas atau universitas (BEM/Himpunan), umumnya sang ketua dan wakilnya dipilih melalui proses pemilu dengan para mahasiswa sebagai pemilihnya.
Sedangkan organisasi kampus lainnya tidak menggunakan sistem pemilu, namun tentunya ketua dipilih melalui serangkaian proses ketat serta memperhitungkan rekam jejak yang dimiliki. Sebagai pucuk organisasi, maka seorang ketua bertanggung jawab menjadi nakhoda dan memimpin organisasinya dalam mengarungi arus kegiatan kemahasiswaan.
Penyebutan “ketua” pun bisa berbeda di setiap organisasi. Adapun sang wakil menyandang tugas untuk memberikan asistensi dan mewakili ketua di momen-momen tertentu. Jabatan ini pun tidak melulu harus diemban oleh satu orang, karena ada juga organisasi yang memiliki beberapa wakil ketua.
Berdasarkan porsi kegiatan, baik ketua maupun wakilnya lebih banyak menjalankan fungsi konseptor dan monitoring/pengawasan. Ketua dan wakil tetap dapat terjun sebagai eksekutor, namun dalam kapasitas sebagai pendukung (support) di momen-momen tertentu saja.
2. Kepala divisi/departemen/bidang
Kepala divisi adalah pucuk bagi area yang dipimpinnya. Dalam setiap organisasi tentu terdapat berbagai divisi dengan tugas khususnya masing-masing. Contohnya divisi program dan pengembangan, divisi dana usaha, dan lain-lain, yang saling berkaitan dan harus menjaga harmonisasi demi keutuhan organisasi.
Seorang kepala divisi akan sering berkoordinasi dan berkewajiban untuk memberikan laporan langsung pada ketua. Jadi, kepala divisi tidak diperkenankan mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan ketua.
Bagaimanapun juga, ketua adalah penanggung jawab utama dalam organisasi, sehingga nggak boleh ada hal yang terlewatkan dan tanpa sepengetahuannya. Jabatan ini pun sifatnya tidak mutlak terdapat di setiap organisasi karena ada yang menerapkan sistem lain.
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, kalau ada organisasi yang memiliki beberapa wakil ketua, maka orang tersebut sekaligus menjadi ujung tombak dari divisi yang dipimpin.
Sama seperti halnya ketua dan wakil, kepala divisi juga akan lebih banyak menjalankan fungsi konseptor serta monitoring/pengawasan, namun dalam lingkup yang lebih kecil.
Seorang kepala divisi juga harus selalu siap terjun ke lapangan jika diperlukan. Baik sebagai tenaga pendukung maupun ketika terjadi keadaan genting.
3. Anggota
Anggota menempati level paling awal dalam struktur organisasi kampus. Umumnya, posisi ini diisi oleh para mahasiswa semester awal. Dalam menjalankan tugas, anggota disebar ke berbagai divisi sesuai minat dan kemampuannya.
Adapun proses rekrutmennya terdiri dari seleksi berkas/administrasi, wawancara, dan ada juga yang menyertakan FGD (Focus Group Discussion). Sedangkan secara porsi, seorang anggota akan lebih banyak menyandang peran sebagai eksekutor, namun juga tetap berkontribusi melalui pemikiran yang dimiliki.
Seorang anggota tentunya diharuskan untuk memberi laporan langsung kepada kepala divisi. Juga hendaknya bersikap terbuka, baik kepada antar sesama anggota maupun kepala divisi. Dengan demikian, jika ada permasalahan yang muncul maka solusinya dapat dirundingkan bersama.
Jabatan Khusus
Tidak semua organisasi memiliki jabatan khusus yang tertera dalam hierarkinya. Adapun jabatan khusus yang dimaksud dalam artikel ini yakni ditujukan pada orang-orang yang tidak menjalankan fungsi konseptor/monitoring/eksekutor.
Namun lebih sebagai penasihat atau advisors dan memberikan sumbang saran yang berguna bagi kelangsungan organisasi. Namanya pun bisa berbeda di setiap organisasi, hanya saja lebih sering disebut sebagai dewan penasihat.
Orang-orang yang berperan sebagai penasihat bisa siapa saja, baik dari internal kampus maupun eksternal. Sekali lagi, pemangku jabatan ini dapat berbeda, tergantung pada organisasinya. Ada dewan penasihat yang berisikan dosen atau alumni, namun ada juga yang dijabat oleh profesional di luar kampus.
Info wajib baca: 9 Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Beserta Contoh Jawabannya
Struktur Organisasi Kampus Tingkat Universitas dan Fakultas
Berbeda halnya dengan organisasi mahasiswa, struktur organisasi kampus mencakup segala sesuatu dari kepemimpinan akademik hingga departemen administratif. Setiap kampus memiliki struktur organisasi yang berbeda, yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan kampus.
Dalam lingkup kampus, berikut ini struktur organisasi yang biasa digunakan untuk menandai tugas, tanggung jawab, serta peran dari masing-masing penjabat:
1. Struktur organisasi kampus, mulai dari jabatan Rektor
Rektor adalah pemimpin akademik tertinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Tugas-tugas rektor meliputi pengawasan seluruh operasi akademik dan administratif kampus, menetapkan kebijakan dan tujuan strategis, mengelola anggaran dan sumber daya, dan memimpin pertemuan dewan direksi universitas.
2. Wakil rektor
Wakil rektor biasanya bertanggung jawab atas bidang tertentu di universitas atau perguruan tinggi. Posisi wakil rektor biasanya memimpin departemen akademik, seperti program sarjana dan pascasarjana, penelitian, dan pengembangan.
Posisi ini juga dapat bertanggung jawab atas departemen administratif, seperti keuangan, fasilitas, dan informasi teknologi.
3. Dekan
Dekan adalah pemimpin departemen akademik tertentu di kampus. Setiap fakultas atau departemen memiliki dekan sendiri yang bertanggung jawab atas pengembangan kurikulum, pengawasan staf pengajar, penelitian, dan pengembangan program akademik.
Info wajib baca: 4 Rekomendasi Kost Dekat UNPAD yang Murah dan Strategis | Maba Wajib Tahu!
4. Staf pengajar
Staf pengajar adalah orang-orang yang mengajar di kampus. Bagian ini dapat terdiri dari profesor, dosen, atau instruktur. Mereka bertanggung jawab atas mengajar mata kuliah dan memimpin program akademik. Staf pengajar juga dapat terlibat dalam penelitian dan pengembangan program akademik.
5. Departemen administratif dalam struktur organisasi kampus
Departemen administratif bertanggung jawab atas tugas-tugas administratif kampus, seperti keuangan, sumber daya manusia, dan pelayanan pelanggan. Juga dapat termasuk departemen seperti fasilitas dan informasi teknologi.
Departemen administratif bertanggung jawab atas mengelola anggaran kampus, mendukung staf pengajar dan siswa, dan memastikan kampus beroperasi dengan lancar.
Di-update oleh: Yoga
Itu dia penjelasan terkait struktur organisasi kampus yang umum ditemukan pada organisasi mahasiswa dan kampus itu sendiri. Kalau ada info yang mau kamu tambahin, boleh banget coret kolom komentar, ya!
Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!
Cek Info Kost di Kotamu:
