...
upacara adat betawi
5-min read

Upacara Adat Betawi: Pernikahan hingga Kematian yang Punya Nilai Simbolis

upacara adat betawi

Cari tahu upacara adat Betawi yang unik dan penuh makna di sini.

Suku Betawi adalah mayoritas masyarakat yang tinggal di Jakarta. Melalui artikel ini, Kostmin akan membahas salah satu aspek yang menarik dari budaya Betawi, yaitu upacara adat.

Jika kamu penasaran terhadap tradisi dan kegiatan adat yang dilakukan oleh masyarakat Betawi, maka artikel ini jawabannya. Selain punya kuliner khas Betawi, terdapat pula beberapa upacara adat Betawi yang unik. Siap untuk terpesona? Baca sampai habis, ya.

Siapa yang Disebut Orang Betawi?

Siapa yang sebenarnya disebut sebagai orang Betawi? Orang Betawi adalah kelompok etnis yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Mereka memiliki budaya dan tradisi unik yang membedakan mereka dari suku-suku lain di Indonesia. Secara historis, orang-orang Betawi adalah keturunan campuran antara suku asli Jakarta dengan bangsa-bangsa lain seperti Tionghoa, Arab, India, Belanda, dan Melayu.

Kehadiran orang-orang Betawi sangat berpengaruh dalam membentuk identitas kota Jakarta. Mereka merupakan bagian integral dari kehidupan sosial dan budaya ibu kota. Dalam bahasa setempat, mereka juga dikenal dengan sebutan “Anak Jakarte”.

Budaya betawi telah ada selama berabad-abad dan terus bertahan hingga saat ini. Salah satu ciri khas masyarakat Betawi adalah sifat ramah dan kebersahajaannya. Mereka terkenal menyukai seni bernyanyi, menari, serta musik tradisional seperti Gambang Kromong.

Masyarakat Betawi juga menjunjung tinggi adat istiadat mereka yang dipraktikkan melalui upacara adat yang digelar dalam berbagai momen penting seperti pernikahan, kelahiran anak, hingga acara berkabung.

Dalam upacara adat Betawi biasanya melibatkan banyak unsur seperti tarian-tarian tradisional, seperti Tari Topeng Betawi, maupun Lenong sebagai bentuk pertunjukan seni rakyat. Selain itu, kuliner legendaris Betawi juga tak ketinggalan membentuk identitas mereka, seperti kerak telor dan asinan betawi

Info wajib baca: Nikmati Liburan Hemat di Jakarta: 7 Destinasi Wisata Gratis di Jakarta yang Wajib Dikunjungi

Upacara Adat Betawi

Upacara adat Betawi merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan unik di Indonesia. Orang Betawi adalah penduduk asli Jakarta, yang memiliki kekhasan dalam bahasa, pakaian tradisional, dan tentu saja upacara adat mereka sendiri. Berikut ini beberapa upacara adat Betawi yang perlu kamu tahu.

1. Upacara pernikahan adat Betawi

upacara adat betawi
Source: Kompas.com

Ada berbagai macam kegiatan upacara adat Betawi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Salah satu yang mungkin kamu tahu adalah pernikahan adat Betawi. Dalam pernikahan ini, terdapat serangkaian prosesi kegiatan, mulai dari lamaran hingga akad nikah dan resepsi. Setiap tahapan memiliki nilai simbolis dan makna mendalam bagi pasangan pengantin serta keluarga mereka.

Terdapat pula tradisi Palang Pintu yang menjadi bagian dari prosesi pernikahan adat Betawi. Tradisi yang berlangsung sejat tahun 1980-an ini melibatkan jagoan silat, adu pantun, hingga pembacaan Al Quran dan salawat sebagai simbol ujian bagi mempelai laki-laki yang ingin membuka pintu restu dari kaluarga perempuan.

Hal ini sesuai dengan arti kata ‘palang dan pintu’. Palang dalam bahasa Betawi berarti penghalang agar orang lain tidak bisa lewat, sementara pintu adalah jalan masuk dan keluar. Rombongan mempelai pria akan dihadang oleh jagoan silat dari pihak wanita. Dari kedua belah pihak akan berlaga silat, bertukar pantun, hingga lantunan salawat untuk mengiringi mempelai memasuki kehidupan baru.

Palang pintu ini seolah menjadi batas antara kehidupan sebelum pernikahan dan kehidupan pernikahan yang baru. Baru setelahnya dinyalakan petasan yang memiliki makna simbolis sebagai lambang kegembiraan dan kebahagiaan dalam momen pernikahan. Petasan akan menciptakan atmosfer meriah dan mengumumkan kepada masyarakat sekitar bahwa sedang berlangsungnya perayaan pernikahan.

Penggunaan petasan dalam upacara pernikahan adat Betawi juga berhubungan dengan tradisi kepercayaan bahwa bunyi petasan dianggap memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan. Dalam konteks pernikahan, petasan dianggap dapat menjaga pengantin dari gangguan roh jahat serta memberikan berkah dan keberuntungan untuk perjalanan kehidupan pernikahan mereka.

Tidak ketinggalan keberadaan tanjidor sebagai salah satu kesenian musik yang menjadi ciri khas masyarakat Betawi. Upacara pernikahan maupun acara-acara resmi lainnya tak lengkap tanpa irama tanjidor yang memiliki melodi riang dan ritme energik. Tanjidor yang terdiri atas terompet, kornet, dan marawis juga kerap muncul di acara sunatan dan perayaan adat Betawi lainnya.

2. Upacara keselamatan anak

Upacara adat lainnya seperti akeka atau sunatan anak yang menjadi bagian penting dari budaya Betawi. Akeka (hakekah) merupakan acara selamatan untuk pemberian nama dan cukur rambut bayi yang baru lahir dengan harapan agar tumbuh besar sehat dan selamat dari segala penyakit. Dilansir dari Kampungbudayabetawi.com, upacara ini biasanya dilakukan pada hari ketuju, keempatbelas, atau setelah bayi coplok puser (puput pusar).

Pada upacara akeka juga ada pemotongan kambing, satu ekor untuk bayi perempuan dan dua ekor untuk bayi laki-laki yang kadang disatukan dengan kegiatan Iduladha. Sementara untuk perlengkapan upacaranya antara lain kelapa muda, kembang tujuh rupa yang diletakan di nampan, dan pembacaan Maulid Nabi sebagai pendukung.

Ketika pembacaan riwayat atau Maulid Nabi sampai pada Serakal (Asyrakal), bayi dibawa berkeliling lingkaran mulai dari pemimpin upacara untuk memotong rambut sang bayi. Potongan rambut tersebut dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan. Setelah itu barulah kepala sang bayi dicukur sampai pelontos. Setelah dicukur, sang bayi dimandikan dan dirias pada bagian alisnya, lalu dibedong untuk menjaga bentuk badan bayi.

Hasil seluruh rambut yang dipotong atau dicukur dikumpulkan kemudian ditimbang dengan ukuran gram. Jumlah timbangan misalnya 5 gram, maka ayah si bayi akan menyumbang sejumlah uang yang setara dengan emas 5 gram kepada anak yatim piatu dan fakir miskin.

upacara adat betawi
Source: Seni Budaya Betawi

Sunatan bagi orang Betawi adalah upacara bagi anak lelaki dalam rangka menuruti ajaran agama Islam pada saat ia memasuki akil balig. Secara tradisional sunat dikerjakan oleh dukun sunat yang disebut bengkong dengan alat sunat terbuat dari bambu yang disebut bebango atau bango-bango.

Sehari sebelum hari-H atau hari pelaksanaan sunat, si anak yang disebut juga pengantin sunat biasanya akan dirias dan mengenakan pakaian penganten sunat. Dia akan diarak mengelilingi kampung dengan urutan pembuka jalan, pengantin sunat yang mengendarai kuda atau ditandu, lalu diiringi oleh barisan rebana dan pencak silat.

Acara arakan ini dilakukan sehari sebelum hari khitan. Tujuannya untuk memberi hiburan atau memberi kegembiraan serta semangat kepada si anak bahwa besok dia akan dapat pengalaman baru, yaitu pengalaman sunat. Di hari-H, si anak yang akan disunat dimandikan sebelum disunat oleh bengkong yang saat ini perannya sudah digantikan oleh dokter.

Info wajib baca: Mendalami Lirik dan Makna Lagu Kicir-Kicir | Bahagia adalah Kunci!

3. Upacara kematian adat Betawi

Dilansir dari Setubabakanbetawi.com, sesuai tradisi Betawi, ngurus mayit atau upacara kematian dilakukan dari perawatan sampai penguburan jenazah dan disesuaikan dengan ajaran agama Islam. Setelah dimandikan, dikafani, disalatkan, jenazah dikebumikan di pekuburan yang dilakukan oleh kaum pria, sementara kaum wanita tinggal di rumah dan mempersiapkan sedekahan untuk acara tahlil.

Orang yang biasa menangani persoalan kematian (yang memandikan, membersihkan jenazah, menggali kubur, merawat kain kafan, membumbu, kurung batang, yang mengundang) dibantu oleh masyarakat sekitar yang sudah memahami apa yang harus dikerjakan sesuai dengan urutannya. Dengan kata lain upacara kematian dalam kehidupan masyarakat Betawi merupakan simbol kegotongroyongan.

Selain itu, ada juga upacara kenduri arwah yang menjadi tradisi turun-temurun dan masih dilestarikan hingga saat ini oleh masyarakat Betawi. Tujuan upacara ini dilakukan adalah untuk menghormati leluhur dan nenek moyang orang Betawi sehingga roh-roh leluhur akan melindungi serta memberikan berkah kepada keturunan mereka.

Pelaksanaan kenduri arwah biasanya dilakukan di rumah keluarga atau tempat ibadah seperti masjid atau musala. Persiapan dimulai dari menyediakan makanan, minuman, dan sesaji sebagai persembahan bagi roh-roh leluhur. Makanan yang disajikan umumnya adalah nasi kuning, lauk-pauk tradisional Betawi seperti soto betawi dan sayur lodeh, serta hidangan manis seperti kue-kue khas Betawi.


Melalui ragam kegiatan dalam upacara adat Betawi ini, kita dapat melihat betapa kuatnya identitas budaya orang-orang Jakarta tersebut. Semua prosesi dan ritual memiliki arti tersendiri bagi masyarakat setempat sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang mereka.

Apakah kamu pernah menyaksikan langsung salah satu upacara adat Betawi tersebut? Coba bagikan ceritamu di kolom komentar, ya.

Minum di tangan kanan, hp di tangan kiri. Mau tahu informasi kekinian? Kepo-in sosial media  Infokost sini! Scroll terus beragam konten seru dan menarik Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Nggak sampai bikin jempol pegal!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Barat Murah

Info Kost Jakarta Selatan Murah

Kost Yogyakarta Murah

Info Kost Depok Murah

Kost Bekasi Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare