...
Pakaian adat Jepang
5-min read

7 Pakaian Adat Jepang yang Perlu Diketahui, Tidak Hanya Kimono!

Pakaian adat Jepang

Walupun terlihat mirip, namun pakaian adat Jepang memiliki nama dan fungsinya masing-masing.

Selain Indonesia, Jepang juga memiliki warisan budaya berupa pakaian adat. Pakaian adat Jepang tersebut dikenal dengan istilah wafuku. Pakaian-pakaian adat Jepang mencerminkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan identitas bangsanya.

Karena tampilannya yang cenderung mirip, beberapa orang menyangka bahwa semua pakaian adat Jepang disebut sebagai kimono. Jika hanya melihat sekilas memang pakaian adat Jepang nampak sama, namun sejatinya mereka memiliki nama-namanya tersendiri.

Buat yang penasaran tentang pakaian adat Jepang ini, berikut tujuh pakaian adat Jepang yang perlu diketahui. Simak baik-baik artikelnya ya!

Info wajib baca: Urutan Film High and Low, Franchise Jepang Bergenre Kriminal

Fungsi Pakaian Adat

Seperti Indonesia dengan macam-macam pakaian adat, Jepang juga punya pakaian adat yang beragam. Selain sebagai simbol budaya dan identitas, pakaian adat Jepang juga memiliki fungsi-fungsi lain, yaitu:

  • Fungsi praktis, yaitu untuk melindungi tubuh dari cuaca dan menjaga kehangatan.
  • Fungsi formal, seperti untuk dikenakan dalam acara-acara khusus, seperti pernikahan dan upacara keagamaan.
  • Fungsi estetika, demi mempercantik penampilan.

Uniknya, pakaian adat ini masih dikenakan oleh sebagian masyarakat Jepang, terutama dalam acara-acara khusus. Selain itu, pakaian adat Jepang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Jepang.

Ragam Pakaian Adat Negeri Matahari Terbit

Yuk, kenalan dengan pakaian adat Jepang yang masih sering dikenakan oleh sebagian masyarakat Jepang.

1. Kimono

Image by tawatchai07 on Freepik">
Source: Freepik

Pakaian yang satu ini tentunya sudah banyak dikenal. Kimono merupakan salah satu pakaian adat Jepang paling terkenal di seluruh dunia. Kata “kimono” berasal dari kata “kiru” artinya memakai dan “mono” yang artinya pakaian.

Kimono termasuk dalam pakaian yang sangat formal. Pakaian ini biasanya dikenakan untuk acara-acara penting, seperti pernikahan, upacara teh, atau festival tradisional.

Kimono terdiri atas potongan kain besar yang dibentuk menjadi pakaian panjang dengan lengan lebar, dan biasanya dikencangkan dengan sabuk yang disebut obi.

2. Yukata

Source: Orami

Selain kimono, pakaian ini juga termasuk salah satu pakaian adat Jepang yang populer di berbagai mancanegara. Yukata merupakan bentuk lebih kasual dari kimono yang kerap dikenakan saat musim panas atau selama festival-festival.

Yukata lebih ringan dan biasanya terbuat dari kain katun yang lebih sederhana daripada kimono. Masyarakat Jepang sering mengenakan yukata saat pergi ke festival kembang api atau mandi air panas di pemandian umum yang disebut onsen.

Salah satu keunikan yukata adalah tampilannya yang elegan namun tetap sederhana. Meskipun tidak serumit kimono formal lainnya, yukata tetap memberikan kesan anggun dan menawan ketika dipakai.

3. Furisode

pakaian adat jepang
Source: matcha.jp.co

Bentuk lain dari kimono, yakni furisode. Pakaian furisode adalah kimono wanita dengan lengan panjang yang menutupi hampir seluruh tangan. Furisode biasanya dikenakan oleh wanita muda dalam acara-acara penting, seperti upacara pernikahan atau perayaan ulang tahun yang ke-20 atau yang disebut seijin no hi.

Motif dan warna pada furisode biasanya juga sangat beragam dan cerah, menampilkan keindahan serta keanggunan budaya Jepang. Wanita yang mengenakan furisode harus melilitkan obi (sabuk) secara rumit dan presisi agar terlihat elegan.

Berdasarkan sejarahnya, furisode digunakan sebagai simbol status sosial. Semakin banyak hiasan pada pakaian tersebut, semakin tinggi status sosial pemakainya. Namun, di era modern ini, furisode lebih sering dikenakan dalam acara-acara formal atau upacara resmi.

4. Jinbei

Source: Orami

Salah satu pakaian adat Jepang yang terkenal nyaman dikenakan, yakni jinbei. Pakaian ini sering digunakan oleh orang-orang di musim panas atau saat mereka berlibur ke pantai.

Pakaian ini terdiri atas celana pendek dan baju kimono yang longgar, sehingga memberikan pergerakan bebas kepada pemakainya.

Pada awalnya, jinbei digunakan sebagai pakaian sehari-hari oleh para pekerja di bidang pertanian dan nelayan.

Namun seiring berjalannya waktu, jinbei menjadi populer di kalangan masyarakat umum karena desainnya yang simpel namun tetap elegan.

Info wajib baca: 7 Rekomendasi Film Horor Jepang, Ada Terbaru 2023!

5. Haori

Source: Ikehiko Japan

Pakaian adat Jepang yang tak kalah populer, yakni haori. Pakaian ini biasanya digunakan sebagai luaran untuk kimono, dan memiliki bentuk seperti jaket dengan potongan lebar di bagian bawahnya. Haori sering kali dihiasi dengan motif atau pola yang indah, membuatnya terlihat elegan dan menarik.

Asal-usul haori dapat ditelusuri kembali ke abad ke-18 di Jepang. Awalnya, haori hanya dikenakan oleh kaum bangsawan dan samurai sebagai simbol status sosial mereka. Namun seiring berjalannya waktu, haori menjadi lebih umum dipakai oleh masyarakat umum.

Salah satu ciri khas dari haori adalah adanya “mon” atau lambang keluarga yang terletak di belakang punggung sebelah kanan. Mon ini merupakan simbol identitas keluarga atau klan tertentu. Setiap mon memiliki desain yang unik dan mewakili garis keturunan keluarga tersebut.

6. Samue

Source: Idaseni.com

Pakaian yang kerap digunakan oleh orang-orang di kuil atau saat melakukan tugas sehari-hari, yakni samue. Pakaian ini terdiri atas celana panjang dan jaket, biasanya dibuat dari bahan katun tebal.

Samue pertama kali dikenal digunakan oleh biksu Zen pada abad ke-13. Pakaian ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, fungsionalitas, dan fleksibilitas bagi para biksu dalam melakukan tugas-tugas spiritual mereka, seperti meditasi dan pekerjaan sehari-hari di kuil.

Seiring berjalannya waktu, samue menjadi lebih dikenal di luar komunitas religius dan diadopsi sebagai pakaian sehari-hari oleh masyarakat umum.

Pada awalnya, samue digunakan oleh para pekerja di kuil Shinto untuk menjaga diri mereka agar tetap hangat dan nyaman selama musim dingin. Saat ini samue menjadi populer di kalangan masyarakat umum sebagai pakaian santai yang cocok untuk aktivitas sehari-hari.

Dengan desain sederhana namun elegan, samue memberikan kesan tradisional Jepang yang klasik. Banyak orang menyukai kenyamanan dan kepraktisan samue serta motif-motif tradisional seperti garis-garis vertikal atau pola bunga-bunga halus.

7. Happi

pakaian adat jepang
Source: Orami

Happi adalah pakaian seragam tradisional yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok festival dan restoran-restoran Jepang. Pakaian ini terbuat dari kain tebal dan sering memiliki motif-motif yang berwarna-warni dan mencolok.

Pakaian ini pertama kali muncul pada abad ke-18 di Jepang, dan sejak itu telah menjadi pakaian seragam yang dikenakan oleh berbagai kelompok dan bisnis.

Pada awalnya, happi digunakan oleh karyawan toko-toko atau restoran untuk menunjukkan identitas mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, happi juga menjadi simbol partisipasi dalam festival dan acara komunitas.


Itu dia tujuh pakaian adat Jepang yang perlu diketahui. Walaupun tampilannya mirip, masing-masing pakaian memiliki nama dan fungsinya tersendiri. Dari tujuh pakaian di atas, kamu ingin coba pakai yang mana?

Minum di tangan kanan, hp di tangan kiri. Mau tahu informasi kekinian? Kepo-in sosial media  Infokost sini! Scroll terus beragam konten seru dan menarik Twitter @infokostInstagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Nggak sampai bikin jempol pegal!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Info Kost Jakarta Selatan Murah

Kost Medan Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare