...
resensi novel dilan 1990
5-min read

Resensi Novel Dilan 1990: Alur Cerita, Kelebihan, dan Kelemahan

resensi novel dilan 1990

Terbit pada April 2014 lalu, mari bedah resensi novel “Dilan 1990”!

Kisah cinta sejati yang dikemas apik dalam novel “Dilan 1990” telah berhasil menyedot perhatian banyak pembaca. Dari peluncurannya pada tahun 2014 hingga kini, buku karangan Pidi Baiq ini menjadi salah satu karya fiksi terlaris di Indonesia.

Namun, seperti halnya setiap karya sastra lainnya, tak luput dari kelebihan dan juga kelemahan. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas secara mendalam tentang alur cerita serta kelebihan dan kekurangan dalam novel yang menarik hati jutaan orang ini. Siapkah kamu mengikuti ulasan resensi novel “Dilan 1990”?

Alur Cerita Novel Dilan 1990

resensi novel dilan 1990
Source: Gramedia

“Dilan 1990” adalah novel karya Pidi Baiq yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2014. Novel ini menjadi salah satu novel remaja paling populer di Indonesia dan telah diadaptasi menjadi film yang sukses pada tahun 2018. “Dilan 1990” mengisahkan kisah cinta yang penuh dengan nostalgia dan mengambil latar belakang pada tahun 1990-an di Bandung.

Novel ini bercerita tentang seorang siswa SMA bernama Milea yang baru saja pindah ke Bandung. Di sekolah barunya, ia bertemu dengan Dilan, seorang siswa yang penuh pesona dan memiliki reputasi sebagai siswa nakal. Meskipun awalnya Milea enggan mendekati Dilan, perlahan-lahan mereka berdua saling tertarik dan jatuh cinta.

Cerita “Dilan 1990” menggambarkan perjalanan cinta mereka yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Dilan terus berusaha mendapatkan hati Milea dengan sikap dan perhatiannya yang unik. Mereka berdua menghadapi berbagai rintangan dan konflik, termasuk cemburu, persahabatan, dan pertentangan dengan keluarga.

Salah satu hal yang membuat “Dilan 1990” begitu menarik adalah cara penulis menggambarkan suasana tahun 1990-an dengan begitu detail. Pidi Baiq berhasil menghadirkan nuansa nostalgia dengan menyebutkan lagu-lagu populer, film-film, dan budaya pop masa itu. Ini membuat pembaca merasakan atmosfer masa lalu dan mengingat kembali kenangan mereka sendiri.

Info wajib baca: Tips Membuat Cerpen Bahasa Indonesia yang Menarik dan Contohnya

Karakter di Novel Dilan 1990

dilan dan milea
Source: CNBC Indonesia

Karakter Dilan sebagai tokoh utama juga menjadi daya tarik tersendiri dalam novel ini. Dilan digambarkan sebagai sosok yang berani dan setia pada perasaannya. Meskipun terkadang perilakunya terlihat kasar dan bertindak di luar batas, ia memiliki sisi lembut yang hanya ditunjukkan kepada Milea. Banyak pembaca yang terpikat dengan kepribadian Dilan yang unik dan karisma yang menghipnotis.

Milea, sebagai karakter perempuan yang cerdas dan tegas, memberikan kesan bahwa cinta sejati tidak melulu tentang perasaan, tetapi juga tentang komitmen dan pengorbanan. Ia menghadapi pertentangan dari keluarganya yang tidak setuju terhadap hubungannya dengan Dilan. Namun, Milea tetap teguh pada pilihannya dan bersikeras mempertahankan hubungan mereka.

Gaya penulisan Pidi Baiq dalam novel ini juga cukup khas. Ia menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan mudah dipahami. Dialog antara karakter terasa segar dan alami, sehingga membuat pembaca merasa terlibat langsung dalam kisah mereka. Ada kehangatan dan kejujuran dalam kata-kata yang diucapkan oleh Dilan, sehingga membuat pembaca terbawa dalam alur cerita yang emosional.

Namun, meskipun banyak penggemar dan kesuksesan yang diraih oleh “Dilan 1990”, ada beberapa kritik terhadap novel ini. Beberapa pembaca berpendapat bahwa karakter Milea terkadang terlihat pasif dalam mengambil keputusan dan terlalu tergantung pada Dilan. Selain itu, ada yang menganggap cerita cinta mereka terlalu klise dan terlalu dipenuhi dengan drama yang berlebihan.

Kelebihan Novel Dilan 1990

resensi novel dilan 1990
Source: Youtube/Falcon

Karakter yang kuat

Salah satu kelebihan utama dari novel ini adalah karakter-karakter yang kuat dan berkesan. Dilan sebagai tokoh utama memiliki kepribadian yang unik dan karisma yang menarik. Begitu juga dengan karakter Milea yang tegas dan cerdas. Kedua karakter ini berhasil mencuri perhatian pembaca dan memberikan kesan yang mendalam.

Atmosfer nostalgia

“Dilan 1990” berhasil membawa pembaca kembali ke masa lalu dengan menghadirkan atmosfer nostalgia tahun 1990-an. Penulis dengan cermat menggambarkan suasana waktu itu dengan menyebutkan lagu-lagu, film, dan budaya populer masa itu. Hal ini menciptakan rasa keakraban dan membantu pembaca terhubung dengan cerita secara emosional.

Gaya bahasa yang sederhana

Gaya penulisan Pidi Baiq dalam novel ini menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana dan mudah dipahami. Dialog antara karakter terasa alami dan membuat pembaca merasa terlibat dalam kisah mereka. Penulis berhasil menangkap nuansa percakapan remaja dengan baik.

Alur cerita yang menghibur

Alur cerita “Dilan 1990” cukup menghibur dan menarik perhatian pembaca. Konflik dan drama cinta antara Dilan dan Milea dihadirkan dengan baik, menciptakan ketegangan yang membuat pembaca penasaran. Penggambaran pertemanan, kecemburuan, dan persahabatan dalam novel ini juga memberikan dimensi yang menarik.

Kelemahan Novel Dilan 1990

resensi novel dilan 1990
Source: IMDb

Klise dalam cerita cinta

Beberapa pembaca menganggap bahwa kisah cinta antara Dilan dan Milea terlalu klise dan dapat ditebak. Alur cerita yang memuat konflik yang umum dalam hubungan remaja seperti kecemburuan, pertentangan keluarga, dan pilihan antara cinta dan tanggung jawab, terkadang dapat terasa terlalu stereotipikal.

Fokus yang berlebihan pada karakter Dilan

Sebagian pembaca berpendapat bahwa karakter Dilan mendominasi sebagian besar cerita, sementara karakter Milea terkadang terlihat pasif dan terlalu tergantung pada Dilan. Hal ini dapat mengurangi keberagaman sudut pandang dan dinamika antara kedua karakter utama.

Dialog yang berlebihan

Ada yang mengkritik bahwa terdapat terlalu banyak dialog dalam novel ini. Beberapa dialog terasa berlebihan dan terlalu panjang, sehingga mengurangi keefektifan narasi dan membuat beberapa bagian terasa lambat.

Stereotip karakter

Beberapa pembaca menemukan adanya stereotip karakter dalam novel ini. Misalnya, Dilan digambarkan sebagai siswa nakal dengan reputasi yang buruk, sementara Milea digambarkan sebagai siswi yang pintar dan polos. Hal ini dapat membatasi perkembangan karakter dan memberikan kesan bahwa mereka terjebak dalam pola perilaku yang kaku.

Info wajib baca: Belajar Teater: Pengertian dan Contoh Naskah Drama Singkat untuk Pemula


Secara keseluruhan, “Dilan 1990” adalah novel yang berhasil menyajikan kisah cinta remaja yang menghibur dan penuh nostalgia. Dengan karakter-karakter yang kuat dan alur cerita menarik, novel ini berhasil membuat pembaca terlibat secara emosional dan mengingat kembali masa-masa muda mereka.

Meskipun memiliki kekurangan, popularitasnya yang terus berkembang dan keberhasilan adaptasi filmnya adalah bukti bahwa kisah Dilan dan Milea berhasil menyentuh hati banyak orang.

Nah, setelah membahas resensi novel “Dilan 1990”, kamu juga bisa menyimak resensi buku “Laskar Pelangi” serta rekomendasi cerita yang melibatkan konflik, lho!

Sering gabut dan bosan scroll layar hp terus? Yuk, mending follow akun media sosial Infokost di Twitter @infokost, Instagram @infokost, dan TikTok @infokostid. Ada banyak tips dan info menarik lainnya yang bisa bikin gabutmu jadi lebih bermanfaat, lho. Nggak percaya? Langsung cek aja!

Cek Info Kost di Kotamu:

Info Kost Jakarta Timur Murah

Cek Info Kost Solo Murah

Info Kost Bandung Murah

Kost Yogyakarta Murah

Kost Medan Murah

Join The Discussion

Cari

Compare listings

Compare